Warga menyayangkan dinas Pencegah dan Pemadam Kebakaran (P2K) Kota Medan yang terlambat datang untuk memadamkan api di lokasi kebakaran di Jalan SM Raja simpang Jalan Juanda Medan, Minggu (26/5/2013). Sehingga mengakibatkan kematian seorang bocah berusia 5 tahun.
Warga sekitar bernama Yuni, mengaku jika dinas P2K baru datang sekitar setengah jam setelah peristiwa kebakaran terjadi. Padahal sebelumnya mereka sudah menghubungi petugas P2K melalui telepon.
Sejumlah warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut berusaha
memadamkan api menggunakan alat seadanya. Mereka khawatir, api akan merambat ke pemukiman padat penduduk tersebut.
Sekitar 30 menit lebih, 3 unit mobil
pemadam tiba untuk memadamkan api. Tidak membutuhkan waktu lama, kobaran api
yang melalap rumah itu berhasil dipadamkan. Namun api sudah
menghanguskan sebagian besar rumah.
Yuni mengaku kedatangan petugas pemadam kebakaran relatif lama.
Dia mengatakan jika pemadam dapat datang lebih cepat maka akan lebih
banyak bagian rumah yang dapat diselamatkan.
"Mobil pemadam memang agak
terlambat datang, seharusnya setelah ada panggilan mbok ya secepatnya datang mungkin tidak sampai ada yang korban. Seluruh warga sudah berupaya memadamkan
api, tapi rumah itu berbahan kayu semua, jadi cepat apinya merambat,"
terang Yuni sesaat lalu.
Lanjut Yuni, warga sekitar juga turut prihatin atas peristiwa meninggalnya seorang bocah dalam peristiwa tersebut. Apalagi, sang ibu, Lusi, saat ini berada di Malaysia menjadi TKW.
"Apalah yang bisa kami sampaikan kepada istri si Azhar itu bang, dia lagi di Malaysia jadi TKW. Yang penting kami sudah berusaha untuk memadamkan api" urainya.
Seperti diberitakan, peristiwa kebakaran itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Akibat peristiwa ini, satu korban jiwa ditemukan hangus terbakar. Korban yang berumur 5 tahun itu ditemukan di dalam kamar mandi karena tidak sempat diselamatkan oleh warga sekitar yang mencoba memadamkan api.
Rumah yang terbakar merupakan milik Azhar, pedagang bensin eceran di Jalan SM Raja simpang Jalan Juanda Medan.
Informasi yang dirangkum, peristiwa bermula dari sambaran bensin yang tengah dituang anak korban berumur belasan tahun ke dalam botol air kemasan ukuran 1,5 liter.
Keterangan warga setempat, saat kebakaran terjadi, korban yang belum diketahui identitasnya itu tengah memasak air di dapur. Diduga menghindar api, dia masuk ke kamar mandi. [ded]
KOMENTAR ANDA