post image
KOMENTAR
MBC. Kontroversi mengenai Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menerima penghargaan World Statesman Award dari Appeal Conscience Foundation (AFC) di New York masih terus bergulir.

Menurut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, rakyat boleh saja memberikan kritik atas rencana pemberian penghargaan itu. Menurutnya kritik itu sewajarnya diberikan rakyat pada pemimpinnya.

"Sebagai rakyat kita mempertanyakan kriterianya. Sebagai rakyat kita merasakan kadangkala pemberian itu sudah tepat atau tidak,” tutur Mahfud di Jakarta, Sabtu (25/5/2013).

Sebagai rakyat, tutur Mahfud, mungkin saja masih banyak yang merasakan kriteria penerimaan penghargaan itu tidak sesuai dengan fakta yang ada di lapangan.

Terutama tentang kerukunan, mutualisme,  anarkisme dan diskriminasi. Namun, sebagai bangsa, lanjutnya, masyarakat juga harus bangga karena Presidennya dihargai dan diberi penghargaan dari negara lain.

“Sebagai bangsa saya (kita) harus bangga Presiden itu mendapat penghargaan seperti itu. Artinya di mata dunia internasional dan bangsa lain kita punya Presiden yang dihargai. Sebagai bangsa kita bangga,” ungkap Mahfud.

Mahfud mewajarkan bila ada pemikiran yang berbeda-beda atas pemberian penghargaan pada Presiden SBY.  Menurutnya, tak masalah juga jika para tokoh agama melihat dari cara pandang berbeda, karena terlihat di lapangan memang berbeda dengan pandangan bangsa lain. [rob]


PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa