Tak lama lagi, antara bulan Agustus dan September tahun ini, sedikitnya 120 ribu tukang pijat dari Indonesia akan dikirimkan ke Republik Rakyat Tiongkok untuk menuntut ilmu.
Rencananya Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) yang akan memfasilitasi program peningkatan mutu dan kualitas para tukang pijat ini.
Ketua Umum APKASI Isran Noor saat berbicara di depan peserta Jiayou Indonesia 2013 yang digelar Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Tiongkok di Kedubes RI di Beijing, Jumat (24/5/2013) mengatakan Jiayou Indonesia 2013 adalah konferensi internasional mahasiswa Indonesia yang diselenggarakan PPI Tiongkok dan dihadiri ratusan mahasiswa Indonesia yang tengah menuntut ilmu di berbagai negara juga mahasiswa yang menuntut ilmu di Indonesia.
"Saya minta kepada para bupati, mana tukang pijat yang mau dilatih di China selama 40 hari. Biaya pendidikan di sini (Tiongkok) gratis ternyata. Kita hanya memberikan transportasi dan akomodasi," ujar Isran Noor sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Program pendidikan tukang pijat ini, sebut Isran Noort adalah salah satu contoh konkret komitmen dirinya pada dunia pendidikan.
APKASI, masih kata Isran, juga pernah menyelenggarakan sayembara menulis bertema otonomi daerah yang diikuti pelajar kelas 3 SMA dan mahasiswa tingkat pertama. Tak kurang dari 30 peserta mengikuti sayembara itu.
Selain itu APKASI juga menggelar sayembara untuk dosen dan mahasiswa S-2 dan S-3, selain juga untuk para wartawan. [ans]
KOMENTAR ANDA