. Koordinator DPP PKS Wilayah Dakwah Sumatera, Iskan Qolba Lubis, menilai memang ada kejanggalan kasus hukum Luthfi Hasan Ishaaq. Proses hukum, lanjutnya, melebar ke persoalan-persoalan privacy dan cenderung didramatisasi.
"Seperti dikatakan Fahri Hamzah, ini ada festivalisasi kasus. Dramatisasi kasus," ujar politisi asal Sumut itu di Jakarta, Kamis (23/5/2013).
Masalah-masalah pribadi Lutfhi Hasan Ishaaq yang tidak terkait dengan pokok perkara, lanjutnya, dibeber berkelanjutan.
Ia juga enggan berkomentar mengenai rumah kontrakan Darin Mumtazah yang diduga milik Saut Situmorang, anggota BIN yang pernah ikut mengajukan diri sebagai calon pimpinan KPK itu.
Yakin ada intel bermain? "Kalau ada analisas semacam itu, silakan," kilah Iskan.
Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman mengakui bahwa rumah milik anak buahnya yang bernama Saut Situmorang, memang ditinggali Darin Mumtazah, perempuan muda yang disebut-sebut dekat dengan Luthfi Hasan Ishaaq.
Fakta ini menguatkan dugaan di antara kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tentang adanya konspirasi di balik kasus yang menjerat Luthfi.
Juru Bicara PKS, Mardani Ali Sera menyatakan, fakta bahwa Darin tinggal di rumah yang dikontrak dari Saut Situmorang itu memang layak untuk didalami. "Fakta yang menarik dan layak didalami oleh semua. Kami mengundang semua pihak untuk sama-sama mengurai info ini," ujar Mardani saat dihubungi, Kamis (23/5).
Bahkan, Mardani menegaskan bahwa bukan tidak mungkin di kamar Darin juga dipasangi alat perekam video. "Makanya perlu kita selidiki bersama," ucap dia.
Namun demikian Mardani mengaku tak bisa memastikan hubungan antara Saut dengan Ahmad Fathanah yang bersama Luthfi menjadi tersangka kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
"Tidak tahu karena secara personal memang tidak kenal," kata dia. [rob]
KOMENTAR ANDA