Konvensi Partai Demokrat untuk menjaring calon presiden yang akan diusung pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang dinilai hanya sebuah pencitraan.
"Gimana tidak pencitraan, elektabilitasnya saja rendah," sindir aktivis '98 Kasino Kamis (23/5/2013).
Menurut Kasino, elektabilas Demokrat akan terus meluncur bebas ketika mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum dan mantan Seketaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alifian Mallarangeng menjani pemeriksaan dan persidangan di KPK dan Tipikor.
"Bisa saja nanti elektabilitasnya 5 persen, sekarang kan baru 8 persen," ungkapnya merujuk pada hasil survei SMRC beberapa waktu lalu.
Konvensi ini hanya tipu daya untuk mengambil simpati, padahal kata Kasino, Partai Demokrat lebih korup ketimbang PKS. "Walau tidak ada yang benar (Demokrat dan PKS), Demokrat itu lebih korup ketimbang PKS. Di Demokrat ada Ketum, Bendum, Wasekjen dan Seketaris Majelis Tinnggi partai," terang Kasino.
Di sisi lain ungkap Kasino, sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, nama-nama yang muncul yang akan mengikuti ide konvensi Demokrat tidak cukup cerdas dan kompoten, seperti Farhat Abbas dan Eyang Subur.
"Jadi, ini bukan konvensi partai lazimnya, tapi ini adalah konversi SBY. Ini bukan konvensi partai. Atau ini hanya kongkou-kongkou ala SBY."
Kasino yakin, kalau pun konvensi tetap digelar partai penguasa itu, tetap saja finalisasinya adalah SBY yang menjabat Ketua DPP Partai Demokrat sekaligus Ketua Majelis Tinggi.
''Ini merupakan dagelan politik saja, dan akal-akalan politik ala SBY untuk menaikkan citra partai seolah-olah mereka partai terbuka.'' [ans]
KOMENTAR ANDA