post image
KOMENTAR
Siang tadi, mata wartawan tiba-tiba tertuju pada seorang nenek usia 75 tahun. Warsiah Binti Manan, nama nenek itu datang seorang diri ke gedung DPR RI, Senayan, Jakarta dari kampung halamannya di Batang, Jawa Tengah. Untuk apa dia ke situ?

Ternyata nenek Warsiah mengaku tanahnya diserobot oleh aparat di tempat tinggalnya, Dukuh Gebanganom, Desa Kebondalem, Kecamatan Gringsing. Ketika memasuki gedung parlemen sekitar pukul 14.00 WIB tadi, dia  menceritakan nasibnya, air matanya pun menetes.

"Saya dari Jawa Tengah sendirian. Tanah saya diserobot dari tahun 1997, tanah yang diserobot 8.000 meter persegi. Diserobot lurah dan aparat," tutur nenek yang jalannya sudah sempoyongan ini.

Menurut dia, sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online, 19 Mei 2003 dirinya pernah membuat surat pernyataan tidak pernah menandatangani akte jual beli. Apalagi, tanah itu merupakan pemberinya nafkah sehari-hari bersama sang suami yang kini sudah tiada.

"Sekarang saya tidak bisa apa-apa. Bertahun-tahun lamanya saya hidup sebatang kara. Ini sudah mengadu ke Pemda Batang, tapi tidak diperhatikan," kata nenek yang mengaku sebagai simpatisan Demokrat.

Dengan terbata-bata dia pun mengaku pernah disiksa, diikat, dipukul oleh aparat polisi agar tidak memperpanjang kasus penyerobotan tanahnya ke ranah hukum.

"Kenapa saya diperlakukan seperti ini. Harusnya mereka mendukung rakyat," katanya.

Warsiah benar-benar sendirian. Dia tidak punya keturunan dari suami yang telah mendahului. Datang memperjuangkan haknya ke Jakarta merupakan pilihan akhir yang mesti dilakukan. Demi menuntut keadilan dia rela hidup menggelandang di Jakarta.

"Selama di Jakarta saya tidur di masjid atau di pinggir jalanan. Saya harap DPR dan pemerintah bisa memperhatikan nasib rakyat kecil. Jadi, saya berharap ada keadilan yang berpihak pada rakyat,” harapnya sambil menangis.

Ke DPR dia mau menemui pimpinan MPR untuk membantu persoalan yang dihadapinya. Mengapa pimpinan MPR? Dia mengatakan bahwa dirinya sangat menghormati SBY selaku Presiden.

"Saya minta MPR memanggil SBY agar bertemu dengan saya untuk menyelesaikan masalah saya," tuturnya mengawang. [ans]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Komunitas