Publik Indonesia tidak habis pikir dengan sikap Partai Demokrat. Lihatlah. Edhi Baskoro Yudhoyono, Sekjen partai itu kembali maju menjadi calon anggota legislatif. Padahal sudah mengundurkan diri dengan alasan ingin konsentrasi mengurus partai. Meski sebelum mengundurkan diri, Ibas, panggilan putra SBY itu diduga telah memalsukan absensi.
Demikian disampaikan pengamat politik senior dari Indonesia Reform Institute, Martimus Amin pagi ini Rabu, (22/5/2013).
Tidak itu saja, masih kata Martimus, rakyat juga heran dengan sikap Ketua Umum DPP Partai Demokrat SBY yang menempatkan banyak keluarganya di sebagai caleg. Padahal, hal itu jelas tak sejalan dengan agenda reformasi.
"Padahal SBY sebagai saksi sejarah paham dengan tujuan dicetuskan reformasi. Agenda utamanya memberantas praktek KKN di segala bidang dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satunya soal nepotisme yakni penempatan keluarga pejabat di lembaga-lembaga negara. Namun sekarang SBY secara terangan-terangan menantang konsensus reformasi," kata Martimus bernada heran.
Daftar keanehan caleg Partai Demokrat tak sampai disitu. Martimus juga heran saudara kandung M Nazaruddin, terpidana kasus suap Wisma Atlet, M Nasir melenggang menjadi caleg nomor urut 1 daerah pemilihan Riau.
"Kini kita dikejutkan kembali dimasukkan Thayib Armain dan Johny Allen Marbun berstatus tersangka dalam daftar Caleg DPR RI Partai Demokrat," ujar Martimus sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Dengan masuknya tersangka sebagai caleg, menurut Martimus, SBY telah mempertontonkan kemunafikan melalui Pakta Integritas sebagai kesepakatan tertulis bagi setiap kader Partai Demokrat menjaga nilai moral dan mematuhi hukum. Salah satu poin dalam pakta integritas adalah kader harus mundur kalau menyandang status tersangka.
"Ternyata Pakta Integritas hanya bentuk penipuan SBY yang nyata terhadap rakyat. Rakyat harus bangkit dan wajib menghukum SBY," tegas Martimus.
Sebagaimana diketahui Thaib Armaiyn merupakan tersangka kasus dugaan korupsi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2004 Maluku Utara. Gubernur Maluku Utara ini masuk sebagai caleg DPR RI nomor urut dua dari Partai Demokrat untuk daerah pemilihan Malut.
Sementara Jhonny Allen Marbun kemarin ramai diberitakan sudah menjadi tersangka dalam kasus pembelian sebidang tanah di wilayah Jakarta Timur. Meski pihak Kepolisian akhirnya meluruskan bahwa Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu bukan tersangka, melainkan hanya sebagai saksi. [ans]
KOMENTAR ANDA