Bunga, siswi kelas I salah satu SMK di Rantau Selatan mengaku telah dilarikan D (22), warga Perawang, Provinisi Riau selama sebulan. Selama pelarian, Bunga diperkosa di bawah ancaman bunuh dan disekap di dalam rumah. ABG warga Kecamatan Bilah Hulu ini berhasil melarikan diri ketika D membawanya ke Padang, Provinsi Sumatera Barat.Senin (20/5) Bunga, bukan nama sebenarnya didampingi orangtuanya WY (38) dan SS (31) di Mapolres Labuhanbatu mengatakan, dirinya dipaksa oleh D, yang masih terhitung saudara sepupunya naik ke sepedamotor milik D pada tanggal 19 April 2013. Selanjutnya D membawanya ke Jalan Perisai dan di sekap di sebuah rumah milik teman D.
''Pada malam harinya aku diperkosa, diancamnya jika melawan akan dibunuh,'' terang Bunga sebagaimana disiarkan metrosiantar.
Diterangkan Bunga, setelah disekap selama tiga hari di Jalan Perisai, D membawa dirinya ke Tanjungbalai ke rumah teman D, namun Indah tidak mengetahui siapa namanya.
Selama dua minggu di Tanjungbalai, dirinya disekap dalam rumah dan dipaksa melayani nafsu D.
''Saya mencoba kabur, namun tidak pernah berhasil,'' kata Bunga.
Kemudian, lanjut Bunga, D membawanya ke Provinsi Bengkulu dan D mengontrak sebuah rumah. Dua minggu di Bengkulu, dirinya tetap disekap. Pernah dicobanya melarikan dirinya, tetapi ketahuan D dan dirinya kembali diancam.
Setelah di Bengkulu, D membawanya ke Padang Sumatera Barat. Di sana (Padang), Bunga berhasil melarikan diri setelah pura-pura buang air kecil di kamar mandi SPBU.
Dalam pelariannya di Padang, dirinya sempat bekerja di salah satu rumah makan di Padang selama tiga hari sebelum pulang dengan mengendarai bus ke Labuhanbatu.
Kapolres Labuhanbatu AKBP Hirbak Wahyu Setiawan melalui Kasubbag Humas Polres labuhanbatu AKP MT Aritonang membenarkan adanya warga yang melaporkan anaknya telah diculik selama satu bulan.
''Ada warga yang melapor anaknya diculik selama satu bulan. Saat ini laporannya sedang diproses dan sedang diselidiki,'' kata Aritonang. [ans]
KOMENTAR ANDA