Pengamat ekonomi politik dan kebijakan publik, Ichsanudin Noorsy mengatakan keputusan Presiden SBY memilih Chatib Basri untuk menjadi Menkeu semakin menguatkan bukti bahwa pemerintahan saat ini menganut paham neo-liberal (neolib). Dan itu bukan hal yuang mengejutkan.
Ia mengungkapkan, dirinya pada medio Maret lalu sudah dibisiki seorang konglomerat bahwa SBY akan menunjuk Chatib sebagai Menkeu.
"Saya sendiri memahami alasan Presiden SBY memilih sosok generasi baru kaum Mafia Berkeley," kata Ichsanuddin, Senin (20/5/2013) malam.
Bekas anggota DPR RI yang dikenal getol membongkar skandal korupsi di sektor perbankan itu justru tak yakin Chatib bisa mengawal APBN sesuai amanat konstitusi. Pasalnya, Chatib punya rekam jejak yang sangat mendukung ekonomi liberal.
"Sejak Pemerintahan Megawati, Chatib Basri menunjukkan keberpihakannya pada liberalisasi sektor keuangan. Bahkan Dede (panggilan akrab Chatib Basri, red) lantang mengatakan “kantongi nasionalismemu". Dia menyatakan hal sama ketika diskusi soal Divestasi Indosat bersama saya, Emil Salim dan Amien Rais di Sugeng Sarjadi Forum," sebut Ichsanuddin.
Bahkan, Chatib disebut ingin memertahankan klausul di UU Migas yang sangat pro-asing. Ichsanuddin menuturkan, setelah UU Nomor 20 Tahun 2002 tentang Ketenagalistrikan dibatalkan Mahkamah Konstitusi (MK) pada 2004, para investor asing mencemaskan bahwa UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas juga bakal bernasib serupa.
Namun, Chatib bersama pengamat ekonomi M Ikhsan dan Rizal Mallarangeng mencoba meloby Jimly Ashhidiqie yang kala itu masih menjabat Ketua MK untuk tidak membatalkan UU Migas. "Chatib Basri lagi-lagi menunjukkan sikap keberpihakannya kepada liberalisasi perekonomian," sambung Ichsanuddin.
Yang harus diingat pula, lanjut Ichsanuddin, Chatib sangat mendukung bailout untuk Bank Century.
"Dede saat diminta sebagai nara sumber di Pansus Bank Century, dengan tegas membela kebijakan yang terindikasi memenuhi unsur pidana," sambung Ichsanuddin yang juga pernah menjadi nara sumber Pansus Century itu.
Selain itu Ichsanuddin juga menyebut Chatib dekat dengan PT Astra Internasional, PT Indika Energy, bahkan dengan kelompok Bakrie.
"Maka selain sejumlah alokasi anggaran belanja akan mulus dalam rangka Pemilu 2014, divestasi 7 persen Newmont, proyek Jembatan Selat Sunda, dan redenominasi pun akan lancar," cibirnya. [rob]
KOMENTAR ANDA