Mantan penjabat sementara (Pjs) Bupati Samosir, Wilmar Simanjorang dan anaknya Rikardo Simanjorang diancam bunuh dengan menggunakan kelewang oleh centeng truk kayu di kawasan hutan Tele, Kabupaten Samosir.
Informasi yang diperoleh MedanBagus.Com dari sejumlah wartawan di Samosir, Sabtu (18/5/2013), menyebutkan Wilmar bersama putranya Kamis malam lalu, bermaksud mengawasi sejumlah truk yang keluar masuk dari hutan Tele membawa kayu.
Saat dua truk yang keluar membawa tumpukan kayu coba direkam menggunakan handycam merk Sony, tiba-tiba seorang pria turun dari satu mobil Escudo, yang persis di belakang truk.Mengaku marga Hutasoit, pria ini mengeluarkan kelewang.
"Kelewang itu diarahkan Hutasoit ke perut saya sambil mengancam akan membunuh jika handycam tidak saya serahkan," kata Wilmar.
Handycam lalu dirampas, dirusak dan dibawa pergi oleh oknum yang diduga karyawan PT Gorga Duma Sari.
Kejadian itu, tambahnya berlangsung di depan kantor Pos Polisi Tele, Desa Partungkot Naginjang, Kecamatan Harian.
Saat itu, petugas Pos Polisi Tele, Brigadir Brigadir Goido Sinaga menyetop dua
kendaraan yang mengangkut kayu. Ini dilakukan untuk mengetahui apakah kayu
yang diangkut memiliki dokumen resmi.
Sembari petugas memeriksa kelengkapan dokumen, sebut Wilmar, mereka mengambil gambar truk pengangkut kayu yang diangkut guna keperluan dokumentasi.
Akibat pengancaman serta pengrusakan itu, Wilmar dan putranya merasa trauma dan ketakutan. Wilmar dan putranya sempat berlindung di salah satu rumah warga.
Kondisi hutan Tele yang habis dibabati pemilik izin konsesi
Dia kemudian bersama Sekretaris Forum Pesona, Fernando Sitanggang serta puluhan masyarakat Hariara Pintu dan Sianjur, membuat laporan pengaduan ke Polres Samosir, Kamis (16/5/2013) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Kita sangat menyayangkan sikap petugas Pos Polisi Tele yang tidak bisa
berbuat banyak untuk mencegah dan mengamankan pelaku," katanya.
Saat melapor ke Polres Samosir, Wilmar memberikan barang bukti yang tersisa berupa kesing handycam yang telah rusak kepada petugas polisi.
Sementara itu, Sekretaris Forum Pesona, Fernando Sitanggang, mengatakan, kejadian ini menguatkan dugaan jika PT Gorga Duma Sari (GDS) tetap menebangi dan mengambil kayu dari hutan alam Tele walaupun Pemkab Samosir telah menghentikan sementara segala operasional PT GDS untuk waktu yang tidak ditentukan melalui Surat Kadis Kehutanan Samosir No.522.21/284/PH/DKP/2013.
"Masyarakat Samosir bersama Forum Pesona sangat menyayangkan pengambilan kayu secara liar yang disertai penganiayaan kepada mantan Bupati Samosir Wilmar Simanjorang ini. Kita mendesak Polres Samosir usut ini," ucap Fernando Sitanggang. [ded]
*Keterangan Foto: Wilmar Simanjorang (kiri) dan Fernando Sitanggang (kanan) saat membuat pengaduan ke Polres Samosir, Kamis malam
KOMENTAR ANDA