Pasca bentrokan antara polisi dan mahasiswa Nomensen di Jalan Perintis Kemerdekaan, Rabu (15/5/2013) kemarin, pihak rektorat Nomensen meliburkan aktifitas perkuliahan.
Peliburan itu guna mengembalikan situasi kondusif di kampus Universitas HKBP Nomensen. Perkuliahan akan kembali diaktifkan mulai Selasa (21/5/2013) mendatang.
Hal itu disampaikan langsung Wakil Rektor I Universitas HKBP Nomensen, T Sihol Nababan Kamis (16/5/2013) di Polresta Medan.
"Sebelumnya kita sudah terapkan pemeriksaan bagi yang masuk ke dalam kampus. Nantinya, kita akan tingkatkan pemeriksaan dan pengawasan bagi yang masuk ke dalam kampus. Bila kita temukan penyusup, akan kita serahkan ke polisi untuk diproses secara hukum dan untuk nama-nama yang kita curigai, sudah kita serahkan pada polisi," ungkap Sihol.
Untuk sanksi yang diterapkan bagi Mahasiswa yang melakukan aksi anarkis, diakui Sihol bervariasi. Hukuman itu akan disesuaikan dengan pelanggaran yang dilakukan. Mulai dari skorsing selama 2 semester, hingga pemecatan. Begitu juga dengan sanksi pidana, Sihol mengaku kalau pihaknya akan mendukung dan membantu Kepolisian untuk mengusut tuntas pelanggaran yang dilakukan oleh Mahasiswa Nomensen.
"Untuk ketegasan peraturan bagi Mahasiwa yang melakukan aksi anarkis, selalu kita sampaikan dalam perkuliahan. Namun, karena letak kampus kita itu berada di tengah kota dan terbilang strategis, membuat penyusup lebih mudah untuk masuk. Untuk kasus ini juga, kita sudah bentuk tim untk melakukan penyelidikan. Sejauh ini, kita mendapat data kalau aksi bentrok kemarin, tidak semuanya Mahasiswa Nomensen, " tambah Sihol mengakhiri.
Sementara itu, Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro menyebutkan, pihak kepolisian akan meningkatkan pengawasan di seputar kampus Universitas HKBP Nomensen.
Pengawasan itu, dilakukan dengan cara patroli intensif serta dengan melakukan razia besar di seputar kampus. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi penyusup yang masuk ke kampus Nomensen. Serta mengantisipasi tindakan-tindakan provokatif yang dapat mengundang amuk massa.
"Kita sudah koordinasi dengan pihak rektorat kampus HKBP Nomensen kalau bagi Mahasiswa yang terlibat dalam aksi anarkis dan pengrusakan, akan kita tindak sesuai hukum. Untuk yang tidak terbukti, maka akan kita pulangkan. Begitu juga dengan kegiatan antisipasi penyusup dan provokasi yang akan kita lakukan di sekitar kampus, diharap dapat dimaklumi masyarakat, " ungkap Wisjnu.
Disinggung soal orang-orang yang diamankan dalam bentrokan itu, Wisjnu menyebut kalau pihaknya mengamankan 14 orang. Namun, dari 14 orang itu, disebut Wisjnu hanya 5 orang saja yang merupakan mahasiswa Nommensen. Sementara sisanya, disebut Wisjnu sebagai orang-orang yang diduga penyusup dan provokator. [mag-2/ded]
KOMENTAR ANDA