Pembunuhan sosok pria Mai Rizal, 36, di kawasan Medan Denai mengagetkan publik. Terlebih pembunuhan itu dilakoni Dedek Fahrizal, selingkuhan istrinya Mariani, 29.
Pembunuhan itu dilatarbelakangi karena kasus perselingkuhan Mariani dengan Dedek Fahrizal tercium korban. Setelah itu, pasangan suami istri itu makin sering bertengkar.
Hubungan perselingkuhan yang sudah 5 bulan terjalin ini tercium korban Mai Rizal pada April 2013 lalu.
Sejak itulah Mai Rizal dan isterinya Mariani terlibat adu mulut. Saat kejadian Dedek Fahrizal datang atas suruhan Mariani ke Jalan Jermal 7, Medan Denai.
Setelah Dedek Fahrizal tiba di Jalan Jermal 7, Medan Denai, ia pun membuka paksa kunci pagar. Karena tak bisa membuka kunci pintu pagar ia menghubungi Mariani melalui SMS. Mariani keluar dari kamar, sedangkan saat itu Mai Rizal sedang terlelap tidur. Setelah membuka kunci pintu pagar Mariani langsung kembali ke dalam kamar bersama tiga anaknya.
Pada Minggu (12/5) dinihari Dedek Fahrizal memasuki garasi rumah itu. Kemudian dengan cara sadis Dedek memukul kepala Mai Rizal dengan bangku terbuat dari kayu broti. Belum puas memukulinya dengan bangku itu, Dedek lantas menikamnya sebanyak 41 kali ke bagian tubuh Mai Rizal.
Aksi sadis itu dilanjutkan Dedek dengan menggorok leher Mai Rizal dengan pisau cutter untuk memastikan bahwa korban sudah tewas. Sejak itu Dedek Mai Rizal melarikan diri ke Labuhan Batu.
Atas kejadian itu beberapa saksi dikumpulkan untuk mengungkap kasus ini. Ternyata saksi kuat dalam kasus ini adalah Iwan, 28, yang merupakan adik kandung Mai Rizal.
"Belakangan ini saya dengar abang saya (Mai Rizal) sering berantam (red, adu mulut). Saya pun kurang tahu juga apa permasalahan mereka berdua. Belakangan saya tahu sesudah abang saya terbunuh. Habis kejadian itu saya dipanggil polisi sebagai saksi," ujar Iwan.
Masih kata Iwan, ia periksa kepolian di Mapolsekta Medan Area. "Di kantor polisi saya dimintai keterangan. Ya saya jelaskan apa yang saya dengar dan saya tahu kepada polisi," ungkap Iwan.
Sementara itu Kapolsekta Medan Area Kompol Rama S Putra mengatakan, kasus pembunuhan ini memang ada keganjilan.
"Memang ada satu yang ganjil dalam kasus ini. Sebelumnya pengakuan si Mariani mengaku ia dan suamianya dirampok. Saksi lain kita cari yakni adik kandung korban, Iwan. Dari Iwan ini lah kita temukan titik terang kasus ini. Percakapan atau pun SMS melalui telepon seluler kedua tersangka ini kita cocokkan sebelum kejadian," tandas Rama. [mag2/ans]
KOMENTAR ANDA