Koalisi LSM lingkungan Eyes on the Forest (EoF), mengungkapkan, hutan habitat harimau sumatera di hutan Blok Kerumutan, Provinsi Riau, terus dibabat perusahaan pemasok kayu untuk Asia Pulp & Paper.
"Investigasi ini dilakukan pada bulan April tahun ini, yang menunjulkan pembabatan perusahaan suplier APP di Kabupaten Indragiri Hilir," kata Editor Eof, Afdhal Mahyudin, di Pekanbaru, Kamis (16/5/2013).
Mahyudin mengatakan para investigator EOF mengamati sejumlah ekskavator menebangi pohon-pohon di hutan alam di konsesi PT Riau Indo Agropalma (RIA), pemasok kayu, di blok Kerumutan yakni habitat harimau sumatera yang kritis terancam punah.
Sementara itu, Hariansyah Usman dari Walhi Riau mengatakan, kondisi itu bertolak belakang dengan kebijakan APP dari Sinar Mas Group yang menyatakan moratorium terhadap penebangan hutan alam di Provinsi Riau.
Ia mengatakan APP belum menyelesaikan kajian Nilai Konservasi Tinggi dan Stok Karbon Tinggi, maupun kajian pakar gambut, dimana perusahaan telah mengatakan sebagai prasyarat dimulainya kembali operasi pengembangan apapun. Di lain sisi, perusahaan tetap menerima kayu dari suplier mereka yang menebangi hutan alam.
"Adalah penting apa yang terjadi di lapangan, bukan yang tampak di kertas-kertas pemasaran," katanya. [ant/hta]
KOMENTAR ANDA