Pihak kepolisian dan jajaran rektorat dari universitas HKBP Nommensen membantah kasus kematian Juliansen Ginting, mahasiswa FISIP akibat tindakan anarkis oknum polisi.
"Ini hanya isu yang dihembuskan oleh orang yang tidak bertanggung jawab," kata Sihol Nababan, Pembantu Rektor I Univ. HKBP Nommensen, Kamis (16/5/2013).
Sihol menyebutkan, sejak isu itu muncul mereka sudah memintai keterangan dari Natal Sigalingging yang dibonceng Juliansen waktu itu. Dari keterangannya, menurut Sihol tidak ditemukan bukti yang menguatkan pelakunya adalah oknum polisi.
"Dia hanya bilang, orangnya pake rompi tapi tidak disebutnya itu polisi, namun kita serahkanlah penyelidikannya itu kepada polisi," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro. Ia bahkan mengaku sudah memeriksa CCTV yang terpasang di lokasi kejadian. Hasilnya, kecelakaan itu merupakan kecelakaan tunggal.
"Nanti saya perlihatkan rekaman itu," kata Wisjnu.
Sebelumnya disebutkan, aksi unjuk rasa berujung bentrok yang terjadi di depan kampus universitas HKBP Nommensen merupakan bentuk protes mahasiswa atas dugaan kematian rekan mereka karena mendapat kekerasan dari polisi.
"Kami ingin agar polisi menghentikan aksi anarkisme kepada masyarakat dan mahasiswa," kata Kaban, salah seorang mahasiswa pada saat berlangsungnya unju rasa, kemarin. [ans]
KOMENTAR ANDA