Hasil pemeriksaan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Mandailing Natal (Madina) Hidayat Batubara, menjadi pusat pemberitaan di koran-koran terbitan Medan.
Headline koran di Medan hampir seragam menyebutkan jika KPK telah berhasil menahan Bupati Madina saat melakukan penggerebekan di rumah pribadinya, Jalan Sei Asahan No 76, Medan, Selasa (14/5/2013) kemarin.
Beberapa judul koran tersebut antara lain; KPK Tangkap Bupati Madina, KPK Cokok Bupati Madina dan sejenisnya. Bahkan Rabu (15/5/2013) pagi, sejumlah media online nasional juga memuat berita jika Bupati Hidayat Batubara menjadi buron KPK.
Terkait simpangsiurnya pemberitaan tersebut, Juru Bicara KPK, Johan Budi membeberkan kondisi sebenarnya. Dalam wawancara khusus dengan MedanBagus.Com, Rabu (15/5/2013) sekitar pukul 12.33 WIB, Johan Budi memberikan klarifikasi langsung.
Berikut klarifikasi Johan Budi yang disampaikan kepada MedanBagus.Com:
Bahwa KPK belum menetapkan status buron kepada Bupati Madina. Sampai saat ini, KPK belum memberikan status apapun terkait Hidayat Batubara, termasuk status tersangka.
"Tim penyidik belum bertemu dengan yang bersangkutan (Bupati-red). Dan belum memberikan status tersangka kepada Bupati Hidayat Batubara. Jadi, bagaimana mungkin kita tetapkan dia (Hidayat-red) buron," ujar Johan Budi.
Johan Budi juga tidak tahu kenapa sampai muncul berita yang menyebutkan jika Hidayat Batubara buron KPK.
"Jangan dibilang tersangka ya. Bukan juga buron. Tidak ada itu, belum ada," imbuhnya.
Johan Budi juga membantah jika sejumlah orang yang ditahan KPK saat ini sudah diboyong ke Jakarta. "Mereka masih di Medan. Tim pemeriksa KPK masih bekerja di kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara."
Menurut Johan, pemeriksaan terhadap Bupati Madina Hidayat Batubara dilakukan terkait adanya informasi dengan proyek di Madina. Namun dia juga belum menjelaskan proyek apa yang tengah diselidiki itu.
"Sebenarnya saya juga masih belum bisa memberikan keterangan apapun ke media, sebab saya belum mendapat laporan lengkap dari tim penyidik," sebutnya.
Agar tidak terjadi kesimpangsiuran pemberitaan tentang Bupati Madina, Johan Budi berjanji akan menggelar teleconference dengan wartawan di Medan.
"Tolong sampaikan ke kawan-kawan, saya akan lakukan teleconference. Karena banyak yang meminta keterangan. Agar saya tidak berulang-ulang menjelaskannya, saya akan jelaskan dalam teleconference. Begitu hasil penyelidikan saya terima secara lengkap, nanti saya SMS anda, baru kita lakukan teleconference," pungkas
Johan Budi. [ded]
KOMENTAR ANDA