post image
KOMENTAR
Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Mandailing Natal (Madina), Hidayat Batubara menjadi bahan pembicaraan masyarakat di daerah itu.

Sejumlah warga dilaporkan membicarakan nasib bupati mereka di sejumlah warung kopi, Rabu (15/4/2013) pagi ini. Masih ada juga warga yang belum percaya KPK menahan Bupati mereka di Medan. Apalagi koran-koran terbitan Medan baru tiba di Panyabungan, ibu kota Kabupaten Madina, sekitar pukul 9.00 WIB hingga 10.00 WIB.

Faktor jarak dari Medan, sekitar 600 Km, menjadi salahsatu penyebabnya. Dengan waktu tempuh Medan - Panyabungan sekitar lima sampai enam jam jalan darat.

Salah seorang warga Madina, Iam Tanjung (46), mengaku keterbatasan informasi menyebab masyarakat yang berbatasan langsung dengan Sumatera Barat itu penasaran apa sebenarnya yang terjadi terhadap bupati mereka.

"Ya, warga di sini membicarakan nasib bupati di warung-warung kopi. Mereka saling bertukar informasi. Ada yang bilang bupati ditangkap karena narkoba, ada yang bilang karena suap. Macam-macamlah," kata Tanjung.

Ipeh, seorang ibu rumah tangga di sana juga mengaku, nama Bupati Madina sudah seperti artis nomor satu. "Dimana-mana digosipin. Tak cuma di warung-warung tapi juga di kantor lingkungan pemerintahan. Pokoknya sudah kayak artis nomor satulah," akunya saat berbicara via telepon.

Sebagian warga yang mengikuti perkembangan kasus Bupati Madina melalui media online juga begitu antusias. Beberapa dari mereka, khususnya kalangan PNS berulangkali menghubungi redaksi MedanBagus.Com untuk meminta update terbaru dari kasus ini.

"Dimana Bupati kami. Kok ada yang bilang di Jakarta ada yang bilang di luar negeri," tanya Ritonga seorang PNS di jajaran Pemkab Madina.

Sekadar diketahui, KPK menyelidi Bupati Madina dan sejumlah orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan di kediamannya Jalan Sei Asahan, Selasa (14/5/2013).

Selain Hidayat Batubara ada dua pejabat Pemkab Madina yang ikut ditahan KPK. Mereka adalah Kadis PU Binamarga Munardi Pasaribu, Kadis Keuangan dan salah seorang lagi seorang kontraktor.  

Sampai Rabu pagi, pemeriksaan terhadap Bupati dan tiga lainnya masih dilakukan KPK di Kantor Kejati Sumut, Jalan AH Nasution, Medan. Mereka diperiksa intensif sejak Selasa malam pukul 19.30 WIB.

KPK sendiri masih belum memberikan keterangan resmi. Juru bicara KPK, Johan Budi direncanakan akan memberikan keterangan pers Rabu siang ini di Jakarta. [ded]

Kuasa Hukum BKM: Tak Mendengar Saran Pemerintah, Yayasan SDI Al Hidayah Malah Memasang Spanduk Penerimaan Siswa Baru

Sebelumnya

Remaja Masjid Al Hidayah: Yayasan Provokasi Warga!

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Hukum