post image
KOMENTAR
Senyum manis selalu menghiasi wajah lelaki itu. Sosoknya ramah dan selalu sopan dalam bertegur sapa dengan siapa saja. Ciri khas inilah yang menjadikan figurnya mendapat sebutan ‘Birokrat yang murah senyum’.

Begitulah sekilas profil dari Wakil Walikota Medan, Dzulmi Eldin. Tak lama lagi, dia akan dinobatkan sebagai Plt Walikota Medan menggantikan Rahudman Harahap yang tersandung kasus korupsi TPAD Pemkab Tapanuli Selatan senilai Rp 1,5 miliar.

Seperti ditegaskan Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, Djohermansyah Djohan. Dzulmi Eldin akan menjalankan tugas sebagai Plt walikota Medan sesuai SK Mendagri Nomor 131.12-2916 Tahun 2013 tertanggal 10 Mei 2013.

Akan tetapi, menurut Djohan, Eldin akan menjadi Plt Walikota begitu SK penonaktifan diserahkan Pemprovsu kepada Rahudman Harahap.

Dzulmi Eldin, pada calon walikota Medan 2010 lalu pernah menyampaikan keinginannya untuk segera memajukan kota Medan. Eldin yang kala itu berpasangan dengan Rahudman Harahap, mengaku memiliki banyak cita-cita untuk memajukan Medan.

"Dan ini bisa dilaksanakan, jika kami memimpin Medan. Warga juga pasti ingin perubahan secepatnya," terang Eldin kala itu.

Diketahui, sosok Dzulmi Eldin sudah tak asing lagibagi kalangan PNS Kota Medan. Kiprahnya sebagai pamong sejati sudah telah teruji. Sejumlah peranan dan jabatan penting pernah diembannya, diantaranya, sebagai Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan, dan setelah menjabat Asisten Umum Pemerintah Kota Medan, dan Sekretaris Daerah Kota Medan.

Putra Melayu kelahiran Medan, 4 Juli 1960 telah menjadi PNS lebih kurang 33 tahun. Dalam sebuah kesempatan, Eldin mengaku, keikutsertaannya menjadi pasangan Rahudman di Pilkada Medan 2010 lalu, hanya karena dorongan teman-temannya.

Kalau semata-mata ingin kekuasaan, dirinya bisa saja mencalonkan diri sebagai Walikota, bersaing dengan Rahudman Harahap. Apalagi saat itu, posisinya sebagai Sekda Kota Medan. Namun keinginan untuk berkuasa itu urung dilakukan.

Baginya, menjadi Walikota bukan untuk menjadi penguasa. Tetapi menjalankan komitmen untuk mensejahterahkan masyarakatnya.

"Saya maju bukan untuk jadi penguasa. Tetapi yang pasti ingin berbuat dan bermanfaat bagi seluruh masyarakat," janjinya Eldin saat pencalonan.

Tetapi setelah Menteri Dalam Negeri resmi menonaktifkan Walikota Medan, Dzulmi Eldin "menghilang" dari kejaran wartawan. Awak MedanBagus.Com belum berhasil mewawancarainya. Nomor telepon yang biasa dia gunakan, juga tidak menjawab, demikian juga pesan singkat yang dikirim, belum dibalas. [ded]

Menghilangnya Karakter Kebangsaan pada Generasi Z

Sebelumnya

Hilangnya Jati Diri Seorang Siswa

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Opini