post image
KOMENTAR
Mantan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Ma`arif mengatakan kader Muhammadiyah yang ingin terjun ke dunia politik diharapkan lebih mempersiapkan diri dengan baik dan memiliki visi jauh ke depan.

"Lidah harus dilatih agar tangkas dan memiliki visi karena kekuasaan tanpa visi adalah destruktif. Selama ini politikus yang berasal dari Muhammadiyah masih kalah dengan politikus lain," kata Ma'arif pada "Political Gathering Songsong Pemilu 2014: Membangun Etika Politik Dalam Ranah Publik", di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (11/5/2013).

Ia melihat, politikus yang muncul pascagerakan reformasi di Indonesia banyak yang merupakan politikus instan karena kurang persiapan dan ilmu.

Salah satu penyebab dari ketidaksiapan para politikus itu adalah pembentukan kultur bangsa yang belum selesai. Menurut dia, hal itu ditandai dengan belum dijadikannya kebudayaan nasional sebagai salah satu pedoman dalam berpolitik. Selain itu adanya partai Islam yang tidak bisa membuat moral bangsa ini semakin baik.

"Cita-cita kemerdekaan Indonesia yang sangat hebat tidak seperti realita yang ada saat ini. Hal itu diperburuk oleh banyaknya politikus instan dan pembentukan kultur Bangsa Indonesia yang belum selesai sehingga diperlukan pemikiran radikal untuk memikirkan Islam dan Indonesia ke depan," katanya.

Sementara itu Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta Abdul Munir Mulkhan mengatakan, Muhammadiyah tidak cukup hanya melarang aktivisnya untuk terlibat politik praktis.

Justru yang diperlukan adalah menyiapkan kader bertalenta politik yang tumbuh menjadi politikus yang bermoral dan beretika serta memiliki tujuan bagi rakyat.

"Untuk itu perlu pendidikan politik bagi para politikus. Selain itu, Muhammadiyah juga perlu berperan dalam memaparkan kepada masyarakat tentang politikus yang bermoral dan yang tidak, yang terdidik dan yang tidak, sehingga masyarakat bisa memilih politikus yang diharapkan," katanya. [rob]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa