Kapolsekta Medan Helvetia, AKP Anggoro Wicaksono, membenarkan seorang mahasiswa Nommensen bernama Juliansen Ginting (23), tewas saat mendapat perawatan di RS Sari Mutiara, Medan.
Namun, Kapolsek belum bisa memastikan penyebab kematian mahasiswa Fakultas Fisipol semester VI itu apakah akibat ulah oknum polisi, seperti pengakuan rekan korban Natal Efeky Susanto (foto).
"Benar ada dua korban yang satu diantaranya meninggal dunia setelah dilarikan ke RS Sari Mutiara. Menurut keterangan dokter, kedua mulut mahasiswa ini bau minuman keras. Jadi memang belum bisa memang kita pastikan apakah yang menendang itu polisi atau tidak," ujar Anggoro.
Natal Efeky Susanto saat ini dirawat di Rumah Sakit Sari Mutiara Medan. Dia mengalami luka cukup parah hampir di sekujur tubuhnya. Dalam pengakuannya, Juliansen meninggal akibat tendangan oknum polisi yang mencoba menghentikan laju sepeda motor Jupiter MX BK 4428 UT yang mereka kendarai.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Kapten Muslim, Kelurahan Helvetia Timur, Medan Helvetia, Sabtu (11/5/2013) sekitar pukul 05.00 WIB.
Natal bilang, kejadian berawal saat dia bersama tiga temannya pulang kongkow dari kawasan Jalan Ngumban Surbakti.
"Pas mau pulang ke kos, kami berpisah. Aku sama Juliansen lewat Bundaran Majestik. Nggak lama kami dikejar polisi naik trail, disuruhnya kami berhenti. Juliansen ketakutan dan melarikan diri. Pas di rel kereta api dekat Plaza Millenium, polisi tadi tunjang sepeda motor kami. Si Juliansen saat itu tetap tancap gas. Ya terpelanting lah kami bang di jalan. Si Juliansen katanya udah meninggal," beber Natal terisak.
Peristwa yang dialami Natal dan rekannya itu membuat pihak keluarga tidak terima. Sabtu pagi, pihak keluarga Natal membuat pengaduan ke Mapolsekta Helvetia.
Namun pengaduan mereka baru diterima empat jam kemudian. Marihot Simarmata (40), keluarga Natal Efeky Susanto mengatakan, sangat kecewa atas pelayanan Polsekta Helvetia yang lamban dalam menanggapi laporan masyarakat.
"Perlu abang-abang garis bawahi ya. Polsekta Helvetia sangat lamban menanggapi laporan dari masyarakat. Saya yang memberitahukan peristiwa ini karena teman dari anak saya sudah meninggal harus menunggu sampai 4 jam. Dari pukul 08.00 WIB pagi saya datang dan melapor ke Polsekta Helvetia, tapi tidak ada yang mau menanggapi laporan saya. Alasannya mau lepas piket. Seperti apa itu pelayanan kepolisian kepada masyarakat," ucapnya. [mag-2/red]
KOMENTAR ANDA