Juliansen Ginting (23), warga Jalan Djamin Ginting Gang Saudara, Kelurahan Padang Bulan Medan meninggal dunia. Sementara, rekannya Natal Efekly Susanto (22), warga Jalan Sutomo Ujung Gang Sehati, Medan Timur kritis dirawat di ruangan Rajawali 6 RS Sari Mutiara.
Kedua mahasiswa HKBP Nommensen Fakultas Fisipol semester VI ini ditunjang oleh oknum yang diduga polisi yang mengendarai sepeda motor Trail di Jalan Kapten Muslim, Kelurahan Helvetia Timur, Medan Helvetia, Sabtu (11/5/2013) sekitar pukul 05.00 WIB.
Informasi dihimpun Medanbagus.Com menyebutkan, peristiwa tersebut bermula ketika Juliansen dan Natal yang mengendarai Jupiter MX BK 4428 UT hendak pulang ke kos-kosan bersama tiga rekannya, yakni Boris Parhusip, Boris Ambarita dan Lintang Panjaitan usai nongkrong di Jalan Ngumban Surbakti, Medan Selayang.
Namun di pertengahan jalan, Juliansen dan Natal berpisah dengan ketiga temannya di simpang Jalan Iskandar Muda. Tak lama kemudian, ketika melintas di Jalan Gatot Subroto persisnya di Bundaran Majestik, Juliansen dan Natal diikuti oleh seorang oknum yang diduga polisi dari belakang dan meminta agar memberhentikan laju kendaraannya.
Merasa ketakutan, Juliansen dan Natal langsung tancap gas hingga sampai Jalan Kapten Muslim, Medan Helvetia.
Namun, nahas bagi Juliansen dan Natal. Sesampainya di Jalan Kapten Muslim, persisnya sebelum rel kereta api, oknum polisi tersebut kembali memepet dari arah sebelah kanan dan menunjang sepeda motor yang dikendarai kedua mahasiswa itu terbang pada saat melintasi rel kereta api, terseret hingga sekitar 50 meter dari lokasi. Keduanya mengalami luka serius akibat terseret ke aspal.
Melihat itu, oknum diduga polisi tersebut langsung kabur meninggalkan Juliansen dan Natal yang terkapar di badan jalan. Tak lama kemudian, warga sekitar pun langsung turun ke lokasi, melihat kondisi Juliansen dan Natal yang berlumuran darah, warga pun menyelamatkan kedua mahasiswa Nommensen ini menuju RS Sari Mutiara Jalan Kapten Muslim, Medan Helvetia guna mendapat pertolongan medis.
Berselang beberapa menit dirawat di RS Sari Mutiara, Juliansen menghembuskan nafas terakhir, ia tewas dalam kondisi luka di bagian kepala. Sementara, Natal masih dirawat secara itensif di ruangan Rajawali 6 RS Sari Mutiara atas luka di serius di beberapa bagian tubuhnya.
Pengakuan Natal Efeky Susanto di RS Sari mengatakan, ia saat itu bersama temannya usai nongkrong di kawasan Jalan Ngumban Surbakti. Namun, ketika hendak pulang ke kos, ia dan ketiga temannya berpisah. Ia dan Juliansen dikejar oleh polisi hingga ditunjang lantaran tidak mau berhenti.
"Awalnya kami dari Jalan Ngumban Surbakti bang. Pas mau pulang ke kos, kami pisah di Jalan Iskandar Muda. Aku sama Juliansen lewat dari Bundaran Majestik. Nggak lama kami dikejar sama polisi yang naik trail itu, disuruhnya kami berhenti. Ketakutan si Juliansen. Terakhir, pas di rel kereta api dekat Plaza Millenium ditunjangnya sepeda motor kami. Si Juliansen saat itu tetap tancap gas. Ya terpelanting lah kami bang di jalan. Si Juliansen katanya udah meninggal," tandasnya. [mag-2/red]
KOMENTAR ANDA