Pemerintah berencana menyiapkan Rp13 triliun untuk memberikan bantuan langsung tunai yang kini diberi nama Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kepada 15,5 juta rumah tangga miskin dan sangat miskin.
BLSM ini diberikan sebagai bagian dari rencana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) kembali dimatangkan.
"Sebesar Rp 150 ribu rupiah per bulan bagi sekitar 30 persen dari penduduk Indonesia dengan kategori miskin hingga sangat miskin. Dan hanya diberikan selama 4 bulan," kata Menkokesra Agung Laksono di Jakarta, Kamis (9/5/2013).
Kategori masyarakat yang berhak menerima BLSM, penghasilannya hanya USD 1 hingga USD 2 per (Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu) kapita per hari. Sasarannya sekitar 62 juta hingga 65 juta jiwa yang very-very poor (sangat miskin) atau extreme poor dan near poor (nyaris miskin).
Berbeda dengan BLT dalam kenaikan harga BBM 2008 yang diberikan selama enam bulan, kali ini BLSM hanya akan diberikan selama empat bulan saja.
Alasan resminya karena anggaran pemerintah tidak mencukupi. Namun, pemangkasan diduga juga upaya sejumlah partai politik agar program BLSM tidak disalahgunakan menjadi kampanye partai pendukung pemerintah. [rob]
KOMENTAR ANDA