Polri harus menindak oknum brimob yang ikut membekingi praktek perbudakan di pabrik kuali di Tangerang.
"Polri tidak boleh melindungi atau setengah hati menindak oknum yang terlibat diperbudakan di Tangerang . Jika perlu Kapolri harus perintahkan agar oknum-oknum polisi yang ikut memukuli dan mengancam pekerja yang menjadi korban perbudakan itu ditindak tegas," desak Koordinator Komisi orang hilang dan tindak kekerasan (KontraS) Haris Azhar dikantornya, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2013).
Sebelumnya diberitakan Pemilik pabrik mendapat bekingan dari oknum Brimob Polri yang sempat pula mengancam seorang buruh akan ditembak kakinya jika ingin melarikan diri. Dua anggota Brimob itu berinisial A dan N.
Menurut dia, jika ada atasan oknum-oknum Brimob ikut menjadi beking mereka karena pernah mendapat upeti atau setoran, harus segera ditindak.
"Kapolri harus tindak oknum brimob itu secepatnya," katanya.
Diwawancarai oleh stasiun televisi, Minggu (5/5), Anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Siane Indriani menuturkan bagaimana perlakuan buruk yang diterima buruh-buruh pabrik panci yang disekap selama 6 bulan tersebut.
"Buruh-buruh dipukul, ditonjok, dan disundut rokok," kata Siane.
Buruh-buruh ini menurut Siane dipekerjakan untuk mencairkan alumunium yang kemudian dibentuk untuk dijadikan wajan. Selesai bekerja buruh pun dimasukkin ke ruangan dan dikunci dari luar. Penyekapan ini sudah berlangsung sejak 3 bulan lalu.
Menurut Siane, buruh-buruh tersebut dipekerjakan dari pukul 6 pagi hingga pukul 10 malam. Hanya diberikan waktu sebentar untuk istirahat dan tidak diperbolehkan untuk salat.
Apabila ada buruh yang ketahuan beribadah maka buruh-buruh tersebut akan dipukul. Selain itu, apabila ada buruh yang terlihat bekerja tidak rapi, buruh juga akan dipukuli.
Jika ada buruh yang sakit, maka mereka akan dipisahkan ke ruang berbeda lalu disiram dengan cairan alumunium foil. Salah satu buruh yang pernah merasakan penyiksaan ini diantaranya adalah Andi Gunawan salah satu buruh yang berhasil kabur.
Sebelumnya, menurut Siane pabrik ini pernah didatangi Sobri salah satu lurah di Lampung yang memperjuangkan kasus ini terungkap. Akhir April, Sobri pernah datang ke pabrik dan sempat bertemu dengan salah satu buruh.
Buruh itu diperintah untuk mengakui bahwa ia merasa aman-aman saja dan betah bekerja di pabrik tersebut. Buruh yang diperintahkan untuk mengaku betah pun kemudian dipukuli tanpa alasan yang jelas. [rob]
KOMENTAR ANDA