Bentrokan yang terjadi di banyak tempat mengganggu pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di dua SD di Kecematan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
"Tidak bisa belajar, lampu mati. Saya juga ketakutan," kata Rizal Khoir Yaqim, peserta UN SDN 4 Godong tersebut, Senin (6/5/2013).
Rizal Khoirul Yaqim mengaku tidak bisa belajar sejak Minggu malam kemarin karena seluruh lampu PLN mati total. Tidak hanya itu, kondisi desanya juga sangat mencekam.
Sebanyak 36 siswa kelas VI SDN 4 Godong dihantui kekhawatiran saat hendak berangkat ke sekolah dan mengerjakan soal. Mereka takut bila kerusuhan sampai ke sekolah.
Sebelumnya, bentrok dipicu oleh ulah suporter PSIS yang melakukan perusakan, pembakaran mini market, dan menjarah di sepanjang Jalan Purwodadi-Godong. Mereka baru saja menyaksikan laga PSIS melawan Persipur Purwodadi dan hendak pulang ke rumah masing-masing.
Tidak terima atas kerusahan tersebut, warga menyerang para suporter hingga bentrok terjadi. Seorang suporter tewas dan seorang lainnya terluka parah, dan membakar sejumlah sepeda motor.
Bentrok yang sempat diredam aparat kembali terjadi saat ratusan warga tiba-tiba muncul dari berbagai tempat, Senin (6/5/2013) pagi. Mereka langsung menyerang suporter dengan melempari batu. Para suporter yang
Untuk mengendalikan amuk massa, polisi menembakkan gas air mata ke arah warga. Namun, warga malah semakin beringas dan berbalik menyerang suporter serta pasukan Brimob dengan batu.
Hingga siang ini, ratusan suporter PSIS Semarang masih terjebak di lokasi penyerangan. [rob]
KOMENTAR ANDA