Semua warga negara punya hak politik yang sama, termasuk para artis. Tapi sebaliknya, calon pemilih (camil) juga berhak tahu sampai di mana kualitas dan visi caleg, termasuk para artis/seleb tersebut.
"Tujuannya, tak lain agar kualitas Parlemen tidak tambah jeblog, tetapi makin baik dan dipercaya (trusted) oleh rakyat," kata pengamat politik senior yang juga dosen senior jurusan Hubungan International President University, Muhammad AS Hikam (Sabtu, 4/5/2013).
Hikam mencontohkan soal pencalegan Angel Lelga (AL) lewat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dari sisi popularitas sebagai penyanyi, pesinetron dan lainnya, tentu tak diragukan.
Dari segi kemampuan finansial, apalagi. Konon, Angel Lelga memiliki koleksi puluhan tas bermerek Hermes, yang harga satuannya saja mencapai Rp 500 juta.
"Jadi kalau biaya nyaleg sekitar Rp 10 miliar, itu 'hanya' seharga 20 tas, artinya ecek-ecek buat AL. Walhasil, probabilitas AL lolos jadi wakil rakyat cukup besar," ungkap Hikam seperti ditulis Rakyat Merdeka Online.
Tetapi, dari sisi kapasitasnya sebagai wakil rakyat di tingkat nasional, terus terang masih belum jelas benar. Padahal, mungkin Angel Lelga akan ditugasi Fraksinya membela kepentingan seni, budaya, perfilman, dan lain sebagainya, yang memang masih terpuruk di negeri ini.
"Jadi, caleg-caleg seperti AL perlu membuktikan diri mereka dalam kualitas dan kapasitas sebagai wakil rakyat. Kalau tidak, mereka malah mengundang sinisme publik bahwa mereka masuk Senayan hanya menambah deretan panjang poliyo (politisi sontoloyo) dan memperparah keterpurukan DPR yang akan datang," kata Hikam mengingatkan.
"Kasus Angelina Sondakh (AS), kendati tidak mewakili kualitas seluruh artis/seleb di DPR, bisa saja akan terulang. Semoga AL dkk menyadari dimensi ini sehingga kualitasnya sebagai wakil rakyat setara dengan tas Hermes di dunia fashion," demikian Hikam. [rob]
KOMENTAR ANDA