Seorang bakal calon anggota legislatif (bacaleg) PDIP terdaftar dalam bacaleg dari Partai Keadilan dan Persatuan (PKPI) untuk daerah pemilihan Medan-1 DPRD Medan.
Anggota KPU Medan, Pandapotan Tamba membenarkan adanya kesamaan nama dari dua parpol yakni PKPI dan PDIP di dapil 3 Medan. Namun menurutnya, nama bisa saja sama, tapi belum tentu orangnya sama.
"Kita sudah periksa berkasnya dan akan kota sampaikan ke parpol masing-masing," katanya seperti dilansir dari koran MedanBisnis hari ini, Sabtu (4/5/2013).
Koran itu juga mewawancarai Ketua DPC PDIP Medan, Henry Jhon Hutagalung. Dia mengaku tidak mengetahui adanya bacaleg PDIP Medan yang terdaftar dari partai lain.
"Aku belum tahu. Apa memang ada?" katanya dengan nada tanya. Ketika disebutkan nama, Henry mengatakan Edward Hutabarat Bacaleg nonkader. "Oh, dia nonkader dari pusat," sebutnya.
Henry belum menyatakan sikap dan sanksi apa dikenakan bagi bacaleg yang mendaftar dari partai lain.
"Kita tunggulah hasil dari KPU. Kalau soal dualisme itu, saya belum tahu apa kebijakan dan sanksinya, karena belum pernah terjadi. Kita konsultasikan lah nanti ke DPP," sebutnya.
Ketua DPC PKPI Medan, Riswanto membenarkan Edward Hutabarat masuk dalam daftar bacaleg. Tapi, sudah mundur dan menarik berkasnya dua hari sebelum pendaftaran bacaleg.
"Itu akan dikeluarkan nanti. Karena ada kekhilafan anggota saat mengetik namanya di daftar," jelasnya.
Seorang kader PDIP, John Tobing SE meminta partainya tegas menindak orang yang terdaftar dalam dua partai. Pasalnya, kedudukan "pendatang" dari luar kader itu justru menghilangkan kesempatan bagi kader yangloyal dan punya potensi memenangkan PDIP pada pemilu 2014.
"Sebagai kader PDIP, saya meminta orang yang mendaftar di dua partai harus dicoret. Karena nampak tidak setia dan terkesan tidak percaya diri dengan PDIP," kata mantan Sekretaris PAC PDIP Medan Kota itu.
Dia mengatakan, jika PDIP mempertahankan orangyang dualisme, banyak kader PDIP yang sudah lama mengabdi kecewa. "Banyak kader PDIP yang setia dengan partai di dapil 3, mengapa orang barui yang justru masuk," kata John yang mengaku sudah mengabdi di PDIP sejak tahun 90-an, saat terbentuknya PDIP Pro Megawati Soekarno Putri. Demikian MedanBisnis. [ded]
KOMENTAR ANDA