MBC. Masyarakat mengeluhkan harga barang dan jasa sudah mengalami kenaikan padahal harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi belum naik.
Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK), Farid Wajdi, SH MHum mengungkapkan, pihaknya banyak mendapatkan pengaduan dari masyarakat. Mereka mengeluh biaya kebutuhan hidup sudah duluan merangkak naik padahal harga BBM belum naik.
''Pengaduan itu bermacam-macam. Ada yang mengadukan naiknya harga pangan, biaya kontrakan dan biaya transportasi. Ini menunjukkan sudah banyak orang mulai melakukan spekulasi,'' ungkap Farid kepada MedanBagus.Com, sesaat lalu Jumat (3/5/2013).
Dia meminta pemerintah segera bersikap tegas agar masyarakat mendapatkan kepastian. Alih-alih bersikap tegas, katanya, pemerintah terkesan ragu mengambil kebijakan. Sebab, pemerintah bilang akan segera berkoordinasi dengan DPR.
''Seharusnya, bila sudah ingin menaikkan harga BBM, pemerintah berani mengambil keputusan,'' cetus Farid.
Selain harga barang dan jasa naik, menurutnya, saat ini penimbunan BBM sudah makin marak.
''Kami juga dapat laporan dari masyarakat banyak orang sekarang membeli BBM pakai derijen,'' katanya.
Pihaknya meminta, kementerian terkait bisa mengatasi masalah spekulasi harga barang dan jasa agar masyarakat tidak makin dirugikan.
''Spekulasi harga berpotensi terjadi karena produsen secara psikologis tertekan dengan rencana kenaikan harga BBM. Pemerintah ya harus bisa kontrol itu,'' katanya.[ans]
KOMENTAR ANDA