Perempuan lebih banyak menggunakan layanan pegadaian ketimbang lak-laki. Setidaknya hal itu nampak dari data yang dimiliki PT Perum Pegadaian Gorontalo. Sekitar 85 persen pelanggan atau yang berhubungan langsung meminta jasa pegadaian di Gorontalo adalah kaum hawa.
"Para perempuan yang memanfaatkan jasa pegadaian untuk kegiatan usaha kecil menengah," kata Pemimpin wilayah VI pegadaian yang membawahi Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat, Muhammad Rukmansyah, Kamis (2/5/2013).
Rata-rata warga, khususnya perempuan yang meminjam uang di pegadaian adalah untuk kebutuhan produktif, bukan kredit konsumtif. Dalam data tersebut, didapatkan rata-rata pelanggan pegadaian adalah kelas menengah ke bawah, dengan prosentase mencapai 90 persen.
"Sementara dari jenis kelamin, untuk Provinsi Gorontalo hingga 85 persen pelanggan di pegadaian adalah kaum perempuan," kata Muhammad.
Di Gorontalo, rata-rata peminjaman uang maksimal sebesar Rp5 juta rupiah, yang semuanya digunakan oleh kamu perempuan untuk berbisnis rumahan, baik menjual pakaian, mukena ataupun jilbab. Selain itu kata dia, dari sisi pendidikan, rata-rata para pelanggan pegadaian adalah lulusan Sekolah Menengah Atas.
"Hampir semua pelanggan ini pinjam uang, untuk digunakan dalam pengembangan usaha kecil mereka," kata Muhammad seperti diberitakan kantor Antara.
Bagi pihak pegadaian, setiap masyarakat yang hendak meminjam uang diberikan kemudahan dengan cukup membawa Kartu Tanda Penduduk, Surat Nikah, Akta Kelahiran ataupun ijazah sekolah.[rmol/hta]
KOMENTAR ANDA