MBC. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengajak masyarakat dan para pemangku kepentingan dunia pendidikan untuk membuka posko anti-"drop out" atau anti-putus sekolah.
"Dalam kesempatan ini, saya ingin mengajak semua pencinta dan pemangku kepentingan dunia pendidikan untuk bersama-sama membuka posko anti-DO atau anti-putus sekolah pada awal tahun ajaran nanti," kata M. Nuh dalam sambutan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2013 di Jakarta, Kamis (2/5/2013).
Ajakan itu, menurut dia, bertujuan memastikan agar para peserta didik di seluruh wilayah Indonesia dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, terutama dari tingkat pendidikan dasar ke tingkat pendidikan menengah.
"Posko ini juga bertujuan membantu 173 kabupaten yang hingga kini masih belum tuntas menjalankan program wajib belajar sembilan tahun," ujarnya.
Dia mengatakan, data dan keterangan yang dihimpun Kemendikbud menunjukkan bahwa meskipun secara nasional Program Wajib Belajar 9 tahun sudah selesai dijalankan sejak 2008, masih ada sebagian besar wilayah dan kepulauan terpencil di Indonesia yang belum berhasil menjalankan program itu.
"Total siswa yang belum tersentuh Program Wajib Belajar 9 tahun mencapai 138.560 anak dengan usia 13 hingga 15 tahun.
Selanjutnya, dia menyampaikan bahwa ajakan untuk membuka posko anti putus sekolah itu juga sejalan dengan tema Hari Pendidikan Nasional 2013 yang diusung Kemendikbud, yaitu "Meningkatkan Kualitas dan Akses Berkeadilan".[ant/hta]
KOMENTAR ANDA