Tidak semua buruh ikut berpesta pora dalam perayaan May Day yang difasilitasi Pemko Medan, Selasa (1/5/2013). Tiga elemen buruh lain tetap memilih untuk menyerukan upah layak dan kesejahteraan.
Ketiga elemen buruh tersebut antara lain, Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Majelis Pekerja Buruh Iindonesia (MPBI).
Mereka bergabung dalam satu konvoi bergerak dari kantor DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol ke kantor Gubernur Sumatera Utara di Jalan Diponegoro. Kelompok ini memutuskan untuk tidak ikut pesta ribuan buruh lainnya di Lapangan Merdeka Medan.
Saat berada di di depan kantor Gubernur Sumut, seribuan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Sumatera Utara, menggelar aksi unjuk rasa dengan memblokir Jalan Diponegoro.
"Selain FSPMI, May Day kali ini seluruh serikat buruh terima dana dari pemerintah dan melakukan aksi yang hanya menghambur-hamburkan dana anggaran seperti mengadakan Acara di Lapangan Garuda, Lapangan Merdeka Medan," ujar anggota FSPMI, Hendri Setiawan.
Ketua FSPMI Sunut, Minggu Saragih, saat melintasi di kawasan Lapangan Merdeka Medan, juga sempat mengajak buruh lainnya untuk gabung dalam konvoi menuju kantor DPRD Sumut.
"Kita ini tengah memperjuangkan upah layak dan kesejahteraan, bukan berjoget dan bersenang-senang," teriak Saragih.
Dia menilai, merayakan hari buruh dengan bersenang-senang dan berpesta ala Pemko Medan, merupakan bentuk pengangkangan perjuangan buruh.
Dalam tuntutannya, FSPMI mendesak laksanakan jaminan kesehatan untuk rakyat berlaku untuk 1 Januari 2014 dan melaksanakan jaminan pensiun seluruh pekerja yang berlaku mulai 1 Januari 2015.
"Kami juga menolak tegas rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan kenaikan tarif dasar listrik (TDL) serta hapus sistem kerja kontrak yang merugikan buruh," ujar Minggu.
Diketahui, perayaan May Day yang dilakukan ribuan buruh di Medan terpecah menjadi dua bagian. Sebanyak 14 elemen buruh merayakan Hari Buruh sedunia dengan cara berpesta di Lapangan Merdeka, Medan.
Selain dihibur dengan dangdut koplo, masing-masing buruh juga menerima sekarung beras 10 kg, plus yang beruntung dalam door prize, bisa membawa pulang sepeda motor, televisi, kompor, kulkas dan peralatan rumah tangga. Acara ini difasilitasi Pemko Medan yang menyiapkan 2,5 ton beras. [ded]
KOMENTAR ANDA