Puluhan orang mengatasnamakan Pembela Kemerdekaan Rakyat (Pakar), mendatangi gedung Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara (Kejatisu), Selasa (30/4/2013).Mereka meminta pihak Kejatisu agar mengusut dugaan pelanggaran tender yang dilakukan pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera II (BWSS-II).
Dalam aksi yang berlangsung siang ini di depan kantor Kejatisu, Jalan Abdul Haris Nasution, massa pendemo membentangkan poster dan spanduk yang intinya mengecam pelaksanaan tender di lembaga BWSS itu.
Koordinator aksi, Yusuf mengatakan BWSS II pada pelaksanaan tender Maret 2013 lalu sarat dengan pelanggaran aturan yang telah ditetapkan perintah di bidang pengadaan barang/Jasa kontruksi UU Nomor 18 tahun 1999 tentang jasa kontruksi beserta peraturan turunannya dan SE Menteri PU Nomor 09/SE/M/2011 serta SE Menteri PU Nomor:10/SE/M/2012 prihal pemberlakuan SBU/SKA/SKT pada pelaksanaan pengadaan pekerjaan kontruksi dan jasa konsultasi untuk tahun anggaran 2013 seperti di GAPEKSINDO, GAPENSI dan pihak BWSS-II.
"Ini perlu kami sampaikan BWSS II kerap sekali melanggar aturan-aturan pelaksanakan tender yang tidak sesuai dengan aturan jasa kontruksi yang telah ditetapkan oleh kementrian Pekerjaan Umum," ujar Yusuf.
Lanjut massa, berteriak meminta agar Pardomoan Gultom mempertanggungjawabkan anggaran pemerintah yang dipergunakan oleh Kepala BWSS II serta panitia pelaksana tender tahun 2012 dan 2013 yang sarat dengan korupsi kolusi dan nepotisme (KKN), mendesak Kejati menahan dan memeriksa Pardomoan Gultom (Pimpinan BWSS II).
Aksi ditanggapi staff Kejatisu, Novrianto, yang mengaku jika hal ini baru pertama kali diterima oleh Pihaknya. " Kami butuh data lanjutan. Jadi kami akan memeriksa dugaan kecurangan ini. Namun, memang pihak LSM memiliki datanya bisa diserahkan kepada kami," ujar Novrianto. [ded]
KOMENTAR ANDA