Demonstrasi massa Gerakan Mahasiswa Simalungun (Gemasi) di kantor PTPN III Jalan Sei Batanghari Medan, Selasa (30/4/2013) siang, berlangsung ricuh. Bentrokan antara polisi dan massa pendemo nyaris terjadi saat mahasiswa menuntut pemberantasan dugaan mafia di perusahaan milik negara itu.
Kericuhan terjadi ketika massa yang berjumlah sekitar 30-an orang itu berusaha menerobos masuk ke dalam pekarangan kantor. Mereka mendesak untuk bertemu langsung dengan Dirut PTPN III, Megananda Daryono.
Namun upaya itu dihalangi petugas dari Polsek Sunggal dan sekuriti PTPN III.
Bahkan diantara para pendemo nekat memanjat pagar tembok dan menerobos masuk ke pekarangan BUMN tersebut.
Insiden inilah yang memicu kericuhan. Petugas menghalau keluar para pendemo yang lolos dari penjagaan sehingga terjadi tarik menarik. Beruntung tak ada insiden berarti dalam aksi tersebut.
Dalam tuntutannya, para pendemo meminta agar PTPN III memberantas mafia karet yang terjadi di Kebun Bangun yang berada di Kabupaten Simalungun. Menurut pimpinan aksi, Raja Uli Harahap, unit usaha PTPN III itu terjadi pencurian hasil tanaman karet yang diduga melibatkan jajaran manajer hingga keamanan dan mandor perusahaan itu.
"Pencurian karet di afdeling I dan afdeling II Kebun Bangun sudah terjadi sejak 2006 sehingga negara dirugikan puluhan milyar rupiah. Dan praktik itu masih terjadi sampai sekarang," ujar Raja Uli.
Raja Uli bilang, praktik pencurian dan penggelapan karet itu pernah dipergoki Wakil Pamdir PTPN III bernama Sriono dan sudah diadukan ke pihak perusahaan. Namun hingga kini, praktik itu tak kunjung dituntaskan.
Pihak PTPN III yang dikonfirmasi enggan memberikan keterangan dengan alasan pihak direksi tidak berada di tempat. [ded]
KOMENTAR ANDA