post image
KOMENTAR
Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumatera Utara mendukung kebijakan pemerintah yang menjadikan 1 Mei sebagai hari libur nasional.

Wakil Ketua Umum Apindo Sumut Johan Brien menilai, waktu libur nasional itu akan diberikan para pengusaha agar buruh bisa refreshing bersama keluarganya atau merayakan hari buruh melalui kegiatan bermanfaat.

"Pada May Day banyak buruh yang tidak bekerja karena ikut demo memperingatinya, jadi baik diberikan waktu libur. Saya rasa pengusaha juga tidak akan mengalami kerugian yang signifikan karena hanya satu hari," katanya seperti dilansir koran Sumut Pos, Selasa (30/4/2013).

Menurutnya, tuntutan buruh harus diperhatikan. Pemerintah dan pengusaha harus peduli. Walaupun ada hal yang bersifat memaksakan kehendak, harus disampaikan secara santun.

Soal tuntutan buruh meminta dihapuskan outsourching, lanjutnya, bukan itu permasalahan sebenarnya. Sebab setiap perusahaan di daerah dan negara manapun, pasti punya outsourching. Jika buruh outsourching diupah secara layak, maka tidak akan terjadi gejolak.

"Saya pikir yang perlu dibenahi adalah perusahaannya, karena masih sangat banyak perusahaan yang membayar karyawannya di bawah UMP atau pemotongan-pemotongan lainnya. 

Jadi itu sebenarnya yang memang tidak layak tetapi ada. Perusahaan harus membayar semua hak-hak pekerjanya sesuai dengan peraturan UU," pungkasnya

Diketahui, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan 1 Mei sebagai hari libur nasional. Menurut rencana, hal itu akan dimulai pada 2014. Pengumuman ini disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika bertemu para pimpinan konfederasi dan serikat pekerja di Istana Negara, Jakarta, Senin (29/4/2013). [ded]

Kemenkeu Bentuk Dana Siaga Untuk Jaga Ketahanan Pangan

Sebelumnya

PTI Sumut Apresiasi Langkah Bulog Beli Gabah Petani

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Ekonomi