Politisi senior Partai Gerindra, Martin Hutabarat punya cerita soal penempatan daerah pemilihan (dapil) bagi bakal caleg di partainya. Terutama saat 'rebutan' dapil dengan mantan Cagub Sumut Gus Irawan.
"Saya sebagai ketua fraksi, Gus Irawan sebagai mantan cagub. Ya bagi-bagilah," kata Martin di Jakarta, awal pekan.
Menurut dia, di awal Gus Irawan punya niat agar ditempatkan sebagai caleg DPR dari dapil Sumut III, yang meliputi Asahan, Kota Tanjung Balai, Pematang Siantar, Simalungun, Pakpak Bharat, Dairi, Karo, Binjai, Langkat, dan Batubara.
Namun, mantan Dirut Bank Sumut itu masuk di dapil II, berada di nomor urut 1. Dapil Sumut II meliputi Labuhan Batu, Tapanuli Selatan, Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Nias, Nias Selatan, Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Padang Lawas Utara, dan Padang Lawas.
"Gus Irawan bilang kepada saya, sebenarnya pengen di dapil III, tapi sudah ada Abang di sana. Tapi entah bercanda atau serius ya," cerita vokalis Komisi III DPR itu.
Martin memang ditempatkan di dapil Sumut III, nomor urut 1. Lantas mengapa niat Gus untuk ditempatkan di dapel Sumut III tak dipenuhi?
Ia bilang dalam penempatan caleg Partai Gerindra memang tidak sembarangan. Politisi-poltisi jagoan, yang sudah punya nama, jangan sampai ditempatkan di dapil yang sama.
Untuk ke depan, Martin bilang, Gus dan dirinya bisa menang di dapil masing-masing. Optimisme ini, selain faktor figur, juga disokong popularitas tokoh sentral Gerindra, Prabowo Subianto, yang namanya makin melejit dalam bursa pencapresan. [rob]
KOMENTAR ANDA