Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai Kurikulum 2013 yang akan diluncurkan pemerintah pertengahan tahun ini sebagai kurikulum ngawur.
Selain karena prosedur pembuatannya tidak sesuai mekanisme perubahan kurikulum, isinya pun tidak dapat dipertanggungjawabkan secara teoritis maupun praktis.
"Kurikulum ini hanya dibuat berdasarkan pesanan Wakil Presiden Boediono yang sama sekali tidak paham pendidikan dalam salah satu artikel di media nasional," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti saat dijumpai di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata Jakarta Selatan, Minggu (28/4/2013).
Menurutnya, alasan Kemendikbud bahwa perubahan kurikulum demi memperbaiki generasi muda Indonesia di masa mendatang adalah omong kosong belaka. Justru Kurikulum 2013 memiliki kecenderungan menggeser generasi Indonesia ke depan dari negara kesejahteraan menuju pada neoliberalisasi.
"Seruan untuk membatalkan atau setidaknya menunda pelaksanaan kurikulum baru dari guru besar, pakar pendidikan, dan para guru sama sekali tidak didengar oleh Kemendikbud. Hal ini membuktikan bahwa M. Nuh dan jajarannya benar-benar telah bertindak arogan," jelas Retno seperti yang dilansir Rakyat Merdeka Online.
Retno juga menengarai, Kurikulum 2013 merupakan salah satu proyek bernominal tinggi serta memberi keuntungan materil bagi Kemendikbud seperti halnya Ujian Nasional yang nilai proyeknya mencapai triliunan rupiah.[hta]
KOMENTAR ANDA