post image
KOMENTAR
Aksi demo yang digelar organisasi buruh pada 1 Mei mendatang, menjadi salahsatu pembahasan dalam rapat kerja Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Sumatera Utara.

Demikian disampaikan Sekretaris Kominda Sumut, Eddy Syofian yang juga Kepala Badan Kesbangpol Linmas Sumut saat acara pisah sambut Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Sumut di Hotel Santika Medan, Rabu (24/4/2013).

Jabatan Kabinda Sumut yang juga merangkap Ketua Pelaksana Harian (Kalakhar) Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) Sumut telah diserahterimakan dari Laksmana Pertama TNI Djayeng Tirto Soedarsono SPi SH MH kepada Kolonel Inf Cucu Somantri.

Rapat Kominda se-Sumut itu juga dihadiri Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten dan Kota, Ketua FKUB, FKDM, FPK dan GM Pertamina Region I Gandhi Sri Widodo.
Turut hadir dalam acara tersebut Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho.

Menurut Eddy Sofyan, selain membahas aksi buruh yang biasa disebut Mayday itu, rapat itu juga membahas sejumlah isu aktual dan beberapa fenomena antisipatif untuk menjaga kondusivitas Sumatera Utara.

Isu aktual tersebut antara lain mengantisipasi kenaikan harga BBM bersubsidi agar Pertamina terus berkoordinasi dengan kabupaten dan kota dalam sosialisasi. Juga disimpulkan agar Pertamina menambah pemasangan spanduk sebagai informasi ketersediaan solar non subsidi di SPBU-SPBU dan kabupaten kota.

" Komunitas Intelijen Daerah diharapkan melakukan koordinasi dalam mengantisipasi demo Hari Buruh yang melibatkan unsur buruh, tani dan nelayan," ujar Eddy.

Gubsu Gatot Pujo Nugroho, dalam kesempatan itu meminta komunitas intelijen daerah agar memperkuat basis intelijen melalui informasi dan deteksi dini untuk mengantisipasi segala bentuk potensi kerawanan konflik.

"Berbagai fenomena di masyarakat harus terdeteksi lebih awal agar segala  indikasi dan getaran sosial politik dan kemasyarakatan dapat dikendalikan secaraproporsil dan objektif," tegasnya.

Lebih lanjut Gubsu yang juga Ketua Kominda Sumut mengingatkan agar seluruh jajaran Kominda Provinsi maupun kabupaten dan kota terus melakukan koordinasi dengan mendayagunakan perkembangan teknologi informatika yang dewasa ini sangat pesat dan canggih.

Secara umum Gubsu optimis dengan memperkuat deteksi dini maka intelijen Sumut mampu berperan optimal.

"Saat ini intelijen merupakan komoditas utama dan barang mewah. Hanya saja tinggal bagaimana si empunya informasi itu menggunakannya, untuk kemaslahatan umat atau jadi komoditas yang bisa saja diperdagangkannya kepada orang luar," ujarnya.
     
Menurut Gubsu tuntutan tugas intelijen akan semakin berat. Untuk itu, Kominda harus mampu menyelenggarakan  kegiatan dan operasi intelijen strategis serta pembinaan kekuatan dan kemampuan intelijen strategis.

"Intelijen bertugas memonitor, mempelajari mendalami dan menganalisa setiap perkembangan yang terjadi baik di dalam maupun luar negeri yang dampaknya dapat berpengaruh terhadap kedaulatan, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa serta stabilitas nasional," harap Gatot. [ded]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa