MBC. Demokrasi di Partai Demokrat sudah tidak ada lagi. Itu berarti demokrasi memang sudah mati di tubuh Demokrat.
Itulah ungkapan yang disampaikan Carrel Ticualu, beberapa saat lalu Kamis, (25/4/2013).
Carrel Ticualu bukanlah seorang pengamat politik, yang menilai dari luar.
Ia telah menjadi kader partai berlambang bintang mercy sejak kongres pertama Demokrat di Bali pada tahun 2005. Ia pun menjadi pengurus harian DPP Partai Demokrat yang dikukuhkan kembali pasca Kongres Luar Biasa Bali (KLB) Bali.
Selama ini, Carrel Ticualu berharap Partai Demokrat memang dikenal demokratis, yang dibuktikan saat kongres kedua di Bandung, adalah menjadi partai belajar soal politik yang bersih, cerdas dan santun.
"Ternyata yang saya alami sekarang adalah jauh dari proses demokratis, apalagi bersih, cerdas dan santun," sindir Carrel Ticualu.
Carrel Ticualu memberi titik tekan matinya proses demokratisasi di Demokrat ini pada soal bakal caleg yang akan masuk daftar calon sementara (DCS). Dalam proses ini, Carrel Ticualu merasakan tidak lagi ada proses demokratisasi yang bisa ditemukan di Partai Demokrat.
"Penyusunan caleg tidak jelas kriterianya. Jelas sekali ada like and dislike. Bukan karakter partai yang modern dan demokratis," celoteh Carrel Ticualu sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online. [ans]
KOMENTAR ANDA