MBC. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai telah berhasil bekerja dengan baik terutama membantu memuluskan agenda-agenda politik Cikeas.
Setidaknya ada dua agenda yang berjalan mulus setelah Anas Urbaningrum ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi proyek Hambalang.
"Pertama, pembersihan faksi Anas berhasil dilakukan setelah SBY naik menjadi ketua umum. Ada sekitar 9 orang loyalis Anas yang dipecat," ujar mantan Sekretaris Bidang Agama DPP Partai Demokrat, Mamun Murod Al Barbasy Kamis pagi ini (25/4/2013).
Kedua, katanya, penyusunan calon anggota legislatif berhasil dikuasai faksi Cikeas dengan sengkuni-sengkuninya. Bahkan, orang dekat Anas Urbaningrum, yang saat ini masih menjabat Wakil Sekjen I DPP Partai Demokrat, Saan Mustopa pun terlempar dari nomor urut 1. Mamun juga dicoret dari pencalegan padahal sebelumnya hampir dipastikan akan menjadi nomor urut 1 daerah pemilihan Jawa Tengah VII.
"Itulah pengabdian beberapa oknum KPK, meskipun sempat operasinya kurang sempurna karena ada Sprindik bocor yang akhirnya mampu diredam secara gotong royong oleh mereka," jabar Mamun sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
"Fakta itu makin jelas karena terbukti Anas tidak disentuh (KPK) sampai sekarang, sampai DCS Demokrat diserahkan ke KPU. Publik harus jeli melihat rangkaian fakta ini sehingga sulit dikatakan tidak ada kaitannya." [ans]
KOMENTAR ANDA