MBC. Berkaitan kunjungan Presiden Republik Indonesia ke Myanmar untuk meningkatkan kerjasama kedua negara, Forum Umat Islam Sumatera Utara (FUI-SU) menyesalkan kebijakan Pemerintah RI berkunjung ke Myanmar saat ini. Terutama, mengingat tragedi pembantaian, perkosaan sampai pengusiran Muslim etnis Rohingya dan pembakaran Masjid di Yamethin, Meikhtilah, Myanmar merupakan sebuah tindak kriminal kemanusiaan yang melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), yang dilakukan kaum Buddha dan didukung oleh rezim militer di negara tersebut.
Hal itu dikatakan Ketua Umum FUI-SU, Sudirman Timsar Zubil dalam siaran persnya yang diterima MedanBagus.Com, sesaat lalu, Rabu (24/4.2013).
Menurut dia, Indonesia sebagai negara yang mayoritas muslim terbesar di dunia seolah-olah Pemerintah RI secara tidak langsung memberikan signal mendukung pemerintahan yang menzholimi umat Islam dengan cara meningkatkan kerjasama.
''Untuk itu FUI-SU mendesak pemerintah RI agar sesegera mungkin memberikan tindakan tegas berupa pemutusan hubungan diplomatik terhadap pemerintah Myanmar sampai HAM muslim rohingnya terpenuhi.
Selain itu, pemerintah Indonesia untuk melakukan upaya yang lebih intensif melalui organisasi antar bangsa regional yaitu ASEAN dan internasional (PBB) untuk menghentikan kejahatan kemanusiaan terhadap etnik muslim Rohingya dan mengusut tuntas sampai ke Mahkamah International adanya genosida di Myanmar.''
Tidak itu saja, menyerukan kepada umat Buddha di Myanmar mencontoh toleransi Umat Islam di Indonesia memperlakukan umat Buddha di Indonesia dengan baik.
''Seluruh elemen masyarakat agar ikut serta dalam menekan pemerintahan Myanmar untuk menghentikan genosida dan menyerukan kepada kaum muslimin khususnya, untuk bersama-sama membantu dalam segala hal serta mendoakan saudara-saudara kita di Rohingya dan Meikhtilah.''[ans]
KOMENTAR ANDA