MBC. Menko Perekonomian Hatta Rajasa resmi menjabat pelaksana tugas (Plt) Menteri Keuangan menggantikan Agus Martowardojo yang terpilih jadi Gubernur Bank Indonesia (BI). Hatta berjanji akan mengurangi defisit perdagangan karena BBM.
Serah terima jabatan itu dilakukan di Aula Djuanda, Lt. M Gedung Djuanda I Kementerian Keuangan, kemarin. Serah terima yang seharusnya dilakukan pukul 12.00 WIB sempat molor 30 menit karena menunggu tamu undangan yang lain.
Hadir antara lain Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar, Menteri BUMN Dahlan Iskan, Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar, Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati dan Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi,
Dalam sambutannya, Hatta berterima kasih kepada Agus Martowardojo karena telah bekerja maksimal sebagai Menkeu. Apalagi, penerimaan negara terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Hatta yang mengenakan batik corak coklat mengaku mempunyai banyak pekerjaan rumah, yakni bagaimana terus meningkatkan dan menjaga pertumbuhan perekonomian Indonesia.
''Saat ini banyak tantangan, salah satunya defisitnya neraca perdagangan Indonesia akibat defisit migas. Karena itu, kami akan berusaha agar defisit itu bisa diperkecil,'' janji besan Presiden SBY itu.
Hatta juga menyatakan, iklim investasi yang kini sudah baik mesti dipertahankan. Sebab itu, pihaknya akan mempercepat proses penyerapan anggaran kementerian dan lembaga.
''Kita ingin penyerapan cepat dan tidak menumpuk di akhir. Jangan sampai ada ilmu perbintangan (blokir) anggaran lagi,'' ucap menteri dari Partai Amanat Nasional (PAN) itu sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.
Sedangkan Agus Martowardojo mengatakan, jajaran pegawai Kementerian Keuangan terus meningkatkan kinerja dalam mengamankan penerimaan negara.
Ia menginginkan ada upaya menjaga angka pertumbuhan ekonomi dan defisit anggaran. Apalagi berdasarkan proyeksi beberapa lembaga multilateral, kondisi perekonomian global masih mengalami perlambatan. [ans]
KOMENTAR ANDA