Untuk pertama kalinya setelah dilantik menjadi Gubernur Sumut sisa masa jabatan 2008-2013 dan ditetapkan sebagai pemenang Pilgub periode 2013-2018, Gatot Pujo Nugroho pulang kampung ke Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (20/4/2013).
Sang ayah dari Gubernur ke-17 Sumatera Utara ini pun berpesan agar Gatot amanah memimpin Sumatera Utara.
Gatot yang tiba di kediaman orang tuanya di kampung Kalinogero Kecamatan Mertoyudan disambut pelukan haru ayahnya Juli Tjokro Wardoyo. Setiba di kediaman ayahnya, Gatot beserta istri Hj Sutias Handayani mencium tangan sang ayahnya yang sudah berusia 86 tersebut.
Kepada sang ayah, Gatot menanyakan berbagai hal seputar kesehatan, kabar keluarga, dan perkembangan kampung halaman. Meskipun lanjut usia, ayahanda Gatot ternyata masih sering dimintai nasehatnya oleh warga masyarakat RT 04/RW01 dimana mereka menetap.
Saat ditanya perasaannya mendengar sang putra berhasil menang Pemilihan Gubernur Sumut berpasangan dengan Tengku Erry, Mbah Juli langsung tersenyum.
"Perasaan dalam hati senang dan bangga. Tapi juga takut karena amanah yang diberikan sangat berat. Mudah mudahan bisa sebaik-baiknya memimpin dan selalu menjaga diri," ujar purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD) dengan pangkat terakhir Pembantu Letnan Satu (Peltu) ini.
Mbah Juli mengatakan bahwa dirinya tak bosan selalu mengingatkan Gatot agar selalu ingat kepada sang pencipta.
"Saya selalu ingatkan Gatot agar selalu ingat yang di atas, karena menjadi pemimpin itu berat. Harus terus berrusaha selalu berada di jalan lurus. Memang mustahil kita tidak punya kesalahan, karena kita manusia bukan malaikat," ujarnya yang berharap putranya sukses memimpin Sumut dengan jujur, amanah, adil dan mensejahterakan rakyatnya.
Kendati begitum Mbah Juli mengaku yakin akan keteguhan hati sang Putra untuk selalu menjaga amanah. Hal itu menurut Mbah Juli karena bekal ilmu agama yang kuat. "Saya yakin, karena Gatot itu agama kuat," sela Mbah Juli.
Kehadiran Gatot di kampung halamannya juga menarik perhatian para tetangga dan jiran yang mengenal sejak kecil. Gubernur Sumut ke 17 ini menyambut dengan riang para kerabat dan tetangga yang datang ke kediaman mereka untuk mengucapkan selamat.
Seorang warga yang adalah teman sepermainan Gatot malah membawa foto masa remaja Gatot saat berkumpul bersama rekan-rekannya. Gatot pun tertawa saat meliat foto yag diambil era 70-an yang menampilkan Gatot remaja dengan senyum khasnya.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat mengaku bangga warga kampunya bisa menjadi pemimpin di Sumut.
"Saya ikut berdoa semoga amanah yang dipercayakan warga sumut bisa dijalankan dengan dukungan Allah Swt. Ini bukti bahwa Indonesia bisa bersatu di tengah perbedaan," ujarnya.
Menanggapi ucapan selamat dari para tetangga, Gatot berterimakasih atas dukungan dan doa yang sudah diberikan.
Gatot berujar dalam menyikapi kemenangan yang diraih bersama Tengku Erry dengan ucapan Innalillahi wa innaillaihi rojiun dan alhamdulillah. Kemudian Gatot menjelaskan bahwa amanah yang diterimanya bersama Tengku Erry adalah ujian dari Allah. Kendati demikian apresiasi syukur juga dilakukan karena telah berhasil meraih sukses dalam perjuangan bersama Tengku Erry dan tim serta seluruh masyarakat Sumatera Utara.
"Kondisi hati kami berharap dan juga ada rasa cemas atau takut. Atas nama pribadi dan keluarga, saya ucapkan terimakasih dan mohon doanya mudahan bersama Tengku Erry Nuradi, kami bisa menjalankan kepemimpinan dengan baik," harap Gatot.
Kepada para kerabat dan tetangga, Gatot juga antusias bercerita tentang Sumatera Utara yang kini telah menjadi rumahnya. Tentang geberagaman Sumut yang meskipun terdiri dari banyak suku dan beraneka agama, namun tetap terjaga kerukunannya.
Gatot juga dengan bangga menceritakan marga dan gelar yang diberikan dari berbagai suku diantaranya Mandailing, Karo, Phakphak dan Melayu. Kalau oleh suku Mandailing Gatot diberi marga Lubis, maka Batak Karo memberinya marga Bangun. Sedangkan di Phakphak, Gatot memperoleh marga Maha dan juga mendapat gelar tertinggi yaitu Datuk Seri dari Negeri Melaka.
"Nama saya sekarang Gatot Pujo Nugroho Lubis dan ini istri saya Sutias Handayani boru Nasution. Tapi sebenarnya saya tidak cuma Gatot Lubis, tapi juga Gatot Bangun, Gatot Maha dan Datuk Seri Gatot" ujar Gatot sambil tersenyum. [ded]
KOMENTAR ANDA