post image
KOMENTAR
MBC. Tindakan malapraktik kembali terjadi. Setidaknya ini dikeluhkan seorang korban Edi Syahputra yang sempat menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Advent, Jalan Gatot Subroto.

Kepada wartawan, Edi yang mengeluh kaki kanan terkena kaca dan saat itu meminta operasi bilakukan. Sialnya rumah sakit itu bukan membedah kaki kanan yang terkena kaca. Tapi justru kaki kiri korban.

Diceritakan, saat itu sekitar Mei 2012, korban yang terkena kaca di kaki sebelah kanan, mendatangi RSU Advent Medan bersama ayahnya, Nasib (58), untuk diperiksa agar dioperasi. Di rumah sakit, setelah diperiksa,  bidan rumah sakit itu malah menyuruh korban pulang.

"Pak Edi Lucu ini kan asam urat kok mau dioperasi." Ucap Nasib menirukan kalimat bidan yang tidak diketahui namanya itu,

"Kemudian dibilang anak saya kepada bidan itu. Kan saya yang tau saya kena kaca, kok dibilang asam urat," urai Nasib.

Namun Bidan itu menjawab ringan. "Jika kena kaca akan bernanah apalagi kalau sudah 9 bulan kenak kacanya." ucap bidan itu.

Karena tidak puas, Nasib membawa anaknya untuk di rontgen ke dokter. Hasil rontgen menunjukkan ada pecahan kaca masih tersisa di kaki sebelah kanannya. "Hasil rontgen ada kaca di dalam,  Disuruh puasa 1 untuk operasi," urainya.

Tepat pukul 10.30 WIB pada 25 Februari 2013, Edi menjalani operasi. Ketika itu operasi dipimpindr Fredi Tambunan.

Usai menjalani operasi dr Fredi Tambunan mengatakan kepada Nasib, tidak ditemukan pecahan kaca di kaki sebelah kiri. Dokter itu malah bertanya: "Mana Kacanya?" Sontak Nasib terkejut dan mengatakan yang terkena kaca kaki sebelah kanan.

Ternyata dokter Dr Fredy Tambunan itu mengaku salah belah. "Padahal sebelum operasi saya sudah bilang sama dokternya berulang-ulang, dok sebelah kanan ya sebelah kanan!" keluh Nasib dengan wajah sedih.

Dokter itu pun mengakui telah salah belah. "Kami minta maaf pak karena telah salah belah. Kami  akan belah sebelah lagi kaki  kanan pak?" tanya dokter itu.

Kemudian setelah dioperasi kembali kaki sebelah kanan itu, akhirnya  kacanya berhasil dikeluarkan. Dan Nasib dipanggil ke dalam ruangan dokter.

Sebelum dioperasi kedua kalinya, Korban sempat berkata. "Nanti aku tidak bisa jalan dok. Terus dokter itu pun berkata kamu bisa jalan," ujar korban.

Anehnya pasca 2 bulan kaki sebelah kiri yang menjadi salah sasaran operasi itu membusuk. "Kondisinya makin parah dan yang salah bedah menganga terbuka lebar sehingga dia (korban) berjalan dengan terpincang-pincang," keluh Nasib yang merupakan warga Jalan sungei blutu 1 Gg Romi, 17 A itu.

Sebelumnya Dokter itu pernah menyarankan untuk kontrol di RS Advent Medan ini. Karena kaki sebelah kanan masih terasa kebas dan berdenyut.

Akibat salah bedah operasi itu, korban mengalami pembusukan di tumit kaki sebelah kiri, sehingga korban berjalan dengan terpincang-pincang.

"Anak saya jadi susah bekerja karena kondisi dia yang payah berjalan." ujar Nasib yang berprofesi tukang becak itu. [ans]

Komunitas More Parenting Bekerja Sama Dengan Yayasan Pendidikan Dhinukum Zoltan Gelar Seminar Parenting

Sebelumnya

Sahabat Rakyat: Semangat Hijrah Kebersamaan Menggapai Keberhasilan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Komunitas