MBC. Sebanyak 95 persen pengguna narkotika jenis heroin dipastikan terjangkit Human Immunodeficiency Virus dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS).
"Itu akibat dari mengonsumsi heroin dengan menggunakan jarum suntik secara bergantian," kata Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Putut Eko Bayuseno di Jakarta, Jumat (19/4/2013).
Ia mengatakan aparat Polda Metro Jaya memprioritaskan pengungkapan konsumsi narkotika jenis heroin, karena dampak penggunaannya sangat berbahaya terhadap masyarakat.
Penggunaan heroin akan menimbulkan dampak ketergantungan yang tinggi, sulit tidur, depresi berat dan secara psikis memunculkan perasaan ingin bunuh diri karena rasa sakit luar biasa saat tidak mendapatkan barang itu.
Seperti dilansir JakartaBagus.Com, Jenderal polisi bintang dua itu menjelaskan pengguna heroin memilih menggunakan jarum suntik, karena menimbulkan efek kesenangan yang tinggi (euforia). Guna memberantas peredaran heroin, Polda Metro Jaya membentuk tim khusus narkoba di bawah Direktorat Reserse Narkoba.[ans]
KOMENTAR ANDA