post image
KOMENTAR
MBC. Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bidang Perempuan, Anis Byarwati, beberapa saat lalu Jumat, (19/4/2013) mengatakan buah pikiran dan perjuangan Raden Ajeng Kartini terhadap perlunya pendidikan bagi perempuan sesungguhnya bukan untuk kesetaraan gender dan emansipasi.

''Perjuangan Kartini adalah agar perempuan memiliki bekal yang layak untuk menjalankan kewajibannya, yaitu sebagai ibu generasi, sebagai pendidik pertama anak-anaknya.''

Hal itu dikatakannya terkait peringatan Hari Kartini yang digelar setiap 21 April. Anis melandasi kesimpulan ini didasari atas ungkapan pikiran RA Kartini yang ditulis pada masa hidupnya.

Dalam suratnya kepada Prof Anton dan istrinya pada 4 Oktober 1902, Kartini menulis: "Kami di sini memohon diusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali karena kami menginginkan anak-anak perempuan itu menjadi saingan laki-laki dalam perjuangan hidupnya. Tapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita, agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya, kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya: menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama."

Dalam tulisan lain tahun berikutnya, 1903, Kartini juga mengungkapkan: "Sekolah-sekolah saja tidak dapat memajukan masyarakat, tetapi juga keluarga di rumah harus turut bekerja. Lebih-lebih dari rumahlah kekuatan mendidik itu harus berasal,"

Oleh karena itu, Anis menegaskan bidang Perempuan PKS memaknai perjuangan Kartini sebagai perjuangan untuk pendidikan perempuan. Dengan demikian, selayaknya RA Kartini disebut sebagai pejuang pendidikan perempuan yang menginginkan agar perempuan memiiki pendidikan yang layak, pendidikan yang memberikan bekal budi pekerti dan menjadikan perempuan sebagai ibu dan pendidik yang cerdas serta terampil dalam menjalankan kewajibannya.

"Apa yang dilakukan Kartini pada masa itu, sesungguhnya selaras dengan perjuangan perempuan PKS saat ini. Kartini pada saat itu menyadari bahwa perempuan adalah kunci peradaban dan memiliki peran besar dalam pendidikan bagi anak-anak," kata Anis sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online.

Sedangkan perempuan PKS saat ini, lanjut dia, memperjuangkan agar keluarga Indonesia menjadi keluarga berkualitas karena keluarga berkualitas adalah pilar peradaban bangsa.  Perempuan PKS menyadari bahwa berbicara tentang keluarga berkualitas  tidak dapat dilepaskan dari upaya memberikan bekal pendidikan yang mumpuni bagi perempuan dengan tidak melupakan upaya untuk menghadirkan sosok laki-laki atau ayah dalam mendidik anak-anak dan membangun keluarganya. [ans]

PHBS Sejak Dini, USU Berdayakan Siswa Bustan Tsamrotul Qolbis

Sebelumnya

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN NELAYAN (KPPI) DALAM MENGATASI STUNTING DAN MODIFIKASI MAKANAN POMPOM BAKSO IKAN DAUN KELOR DI KELURAHAN BAGAN DELI

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Peristiwa