Hari ini, Presiden SBY telah menunjuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa untuk melaksanakan tugas sebagai menteri keuangan. Penugasan Hatta sebagai pelaksana tugas (Plt) menteri keuangan tertuang dalam Keppres No 45/M Tahun 2013 yang diteken SBY.
Bagi Direktur Eksekutif Institut Proklamasi, Arief Rachman, penunjukan Hatta ini akan membuat perekonomian negara semakin menurun. Pasalnya, tugas berat mengendalikan sektor perekonomian ditumpukan pada Hatta seorang.
"Perlu diingat, saat menjabat menko perekonomian saja kesibukan Hatta sudah luar biasa karena dia merangkap ketua umum PAN," sindir Arif sesaat lalu, Jumat (19/4/2013).
Dia menegaskan, kinerja Hatta Rajasa sebagai menko perekonomian saja terbukti tidak prima dan maksimal. Paling tidak terlihat dari kegagalannya mengendalikan harga kebutuhan pokok yang belakangan ini membumbung tinggi seperti cabai, bawang merah dan bawang putih. Hatta juga gagal mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2012 dan malah 'bersengketa" dengan Agus Martowardoyo terkait pembiayaan Proyek Jembatan Selat Sunda.
Dia ingatkan tahun 2013 merupakan tahun politik di mana semua elite parpol sibuk mengkonsolidasikan kekuatan guna menghadapi pemilu 2014. Pertanyaannya, bagaimana dengan nasib perekonomian bangsa kalau Hatta Rajasa memimpin tiga jabatan strategis sekaligus.
"Sebaiknya Hatta Rajasa menyerahkan jabatannya sebagai ketua umum partai kepada kader terbaik PAN yang lain agar kerja-kerjanya di KIB II bisa maksimal," katanya sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online. [ans]
KOMENTAR ANDA