"Semestinya Indonesia adalah kewibawaan bagi semua, Adalah keadilan, Adalah kehormatan, Adalah kesejahteraan bagi semua. Semestinya.."
Demikian sepenggal bait puisi berjudul Kugantungkan Mimpiku Kepadamu, ciptaan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM yang dibacakannya untuk mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr Mahfud MD.
Puisi itu dibacakan Walikota saat menghadiri sekaligus membuka acara Dialog Menatap Indonesia Dalam Persepektif Budaya yang digelar di Balai Rasa Sayang Hotel Polonia Medan, Rabu (17/4/2013) malam.
"Puisi ini memang sengaja saya buat untuk Bapak Mahfud," kata Wali Kota.
Rahudman bilang puisi ini sengaja dibuat sebagai apresiasinya terhadap Mahfud selaku tokoh nasional. Selain ahli hukum dan ketatanegaraan.
Mahfud dinilainya merupakan tokoh yang telah berkiprah dan teruji peran serta kinerjanya. Dimana selama ini selalu mengedepankan pengabdian yang ikhlas dan tulus kepada negara.
Wali Kota membacakan puisi hasil ciptaannya itu dihadapan Mahfud MD, anggota DPR RI Ramadhan Pohan, Wakil Ketua DPRD Sumut M Affan, Wakil Bupati Serdang Bedagai Soekirman, Ketua DPRD Medan H Amiruddin, Ketua MUI Kota Medan Prof Dr M Hatta serta para seniman maupun budayawan yang menghadiri acara tersebut.
Sebelum dialog dimulai, Wali Kota memberikan pakaian adat Melayu kepada Mahfud sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan yang disusul dengan penyerahan kain ulos.
Setelah itu giliran Mahfud menyerahkan buku hasil karyanya berjudul Terus Mengalir kepada Wali Kota serta sejumlah undangan yang hadir.
Kemudian diteruskan dengan penampilan penyair sekaligus jurnalis Teja Purnama membacakan puisi berjudul Namaku Mardiko karya Choking Susilo Sakeh.
Tidak ketinggalan Wakil Ketua DPRD Sumut M Affan membawakan pusi hasil karya WS Rendra. Acara pembukaan dimeriahkan lagi dengan musikalisasi puisi dan orasi budaya oleh Zaidan BS.
Setelah itu Mahfud MD menjadi narasumber dalam dialog budaya dengan moderator A Hakim Siagian SH MHum. [rob]
KOMENTAR ANDA