MBC. Kapolda Jatim perlu memerintahkan Kapolresta Surabaya agar serius, sungguh-sunguh dan cepat memproses kasus pengeroyokan dan pembacokan terhadap tokoh Bonek di Surabaya, Andi Peci yang diduga dilakukan para preman.
''Jika Polresta tdk segera menuntaskan kasus ini dikhawatirkan para Bonek akan melakukan serangan balasan, baik kepada para preman maupun polisi. Polresta Surabaya juga harus mengungkap dalang pembacokan itu, apakah melibatkan elit PSSI atau tidak. Sebab kasus pembacokan ini bermula dari aksi protes dan kritik para Bonek kepada elit PSSI,'' kata Neta S Pane, Ketua Presidium Indonesia Police Watch dalam siaran persnya kepada MedanBagus.Com, sesaat lalu.
Menurut Pane, untuk mengungkap dugaan keterlibatan elit PSSI ini, Polresta Surabaya dan Polda Jawa Timur harus segera menangkap para pelaku pengeroyokan dan memeriksanya dgn intensif, untuk kemudian membawa semua yang terlibat ke pengadilan.
Sikap tegas polisi ini diperlukan agar dunia sepakbola Indonesia tidak dikotori aksi-aksi premanisme dan kritik dilawan dengan aksi brutal para preman.
''Jika sikap tegas ini tak segera dilakukan polisi, dikhawatirkan para Bonek mengamuk dan melakukan aksi serangan balasan. Sebab selama ini para Bonek kerap menunjukkan sikap solidaritas yang tinggi dan semangat korsa yang luar biasa serta cenderung nekat.''
Menurut dia, sikap-sikap ini harus diantisipasi polisi agar jangan sampai para Bonek marah dan mengamuk serta menyerang kantor polisi yang dianggap tak becus menangani kasus kriminal yang dialami pimpinan mereka.
''Indonesia Police Watch (IPW) mengimbau, dalam kasus ini para bonek agar bisa menahan diri. Jika pun ingin mempertanyakan proses penanganan kasus ini sebaiknya dilakukan dengan persuasif, misalnya mendatangi langsung Kapolda Jatim dan Kapolresta Surabaya serta meminta agar kasus itu tidak dipetieskan polisi tapi diproses secara cepat, dengan cara para preman yang membacok pimpinan mereka segera ditangkap.'' [ans]
KOMENTAR ANDA