MBC. Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat meminta bantuan publik untuk menyerahkan foto, video atau informasi apa saja yang dapat membantu mereka mengurai kasus pemboman di Boston, ibukota negara bagian Massachuetts.
Untuk meningkatkan keikutsertaan warga, kepolisian Boston mengumumkan hadiah uang 50 ribu dolar AS (sekitar Rp485 juta) bagi informasi yang mengarah ke penangkapan pelaku pengeboman.
Hadiah itu ditawarkan kepolisian dan serikat pemadam kebakaran Boston seperti dilansir CBS News, kemarin.
Agen FBI di Boston, Richard Deslauriers sebagaimana disiarkan Rakyat Merdeka Online menegaskan para penyidik telah menemukan potongan-potongan nilon hitam dari sebuah tas atau ransel dan fragmen gotri dan paku, yang mungkin dimasukkan ke dalam panci presto.
Barang-barang temuan itu telah dikirim ke laboratorium FBI di Quantico, Virginia, untuk dianalisis.
Ledakan dengan panci presto telah digunakan dalam terorisme internasional dan telah direkomendasikan Al Qaeda cabang Yaman untuk operasi individu. Namun, informasi tentang cara membuat bom itu sangat mudah ditemukan secara online.
Para pejabat AS telah meminta warga AS tidak terburu-buru menghubungkan serangan itu dengan aksi teroris. Deslauriers mengatakan, sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
''Dugaan tentang tersangka dan motifnya tetap terbuka lebar,'' kata Deslauriers seraya berjanji mencari pelaku hingga ditangkap.
Senin (15/3), tiga ledakan mengguncang Boston. Dua bom yang meledak berselang kurang dari satu menit menewaskan tiga orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia delapan tahun, sedangkan 178 orang cedera. Beberapa korban putus kakinya dalam aksi bom saat lomba Boston Marathon ke-117. Satu ledakan lain terjadi di dekat perpusatakaan John F Kennedy namun tidak menimbulkan korban jiwa.
Komisioner Kepolisian Boston Edward Davis mengatakan, para penyelidik saat ini tengah mengumpulkan rekaman-rekaman CCTV dari tempat-tempat bisnis di sekitar lokasi kejadian. Jumlah rekaman video tersebut sangat banyak. Polisi pun berniat memeriksa rekaman CCTV itu secara menyeluruh dan seksama. [ans]
KOMENTAR ANDA