post image
KOMENTAR
Kelakukan anggota DPRD Sampang M. Hasan Ahmad alias Ihsan alias Ra (Lora) Hasan, benar-benar keterlaluan.

Selain melakukan kencan mesum dengan anak baru gede (ABG), Hasan biasanya langsung mengajak korbannya untuk nikah kilat dan lantas menidurinya. Setelah puas, si perempuan langsung ditalak cerai.

Menurut Lia, Rabu, (17/4/2013), mucikari yang biasa menyediakan perempuan untuk Hasan, selama ini Hasan memang tidak serta-merta mengajak ABG yang sudah dipesannya ke hotel. Dia sering mengajaknya lebih dulu ke tempat karaoke.

Untuk memuaskan nafsu seksnya, Hasan-oknum anggota Dewan-tidak hanya minta dicarikan Anak Baru Gede (ABG), namun juga pelajar yang masih perawan.

"Awalnya saya ya hanya menjanjikan. Tapi, kemudian keponakan saya bilang butuh uang. Akhirnya, dia saya tawari untuk menemani Hasan karaoke," ungkap Lia.

Lia selama ini memang tinggal serumah dengan korban Hasan lainnya, yakni SDH, 16. ABG itu merupakan keponakan Lia dan selama ini tinggal serumah dengan neneknya.

"Ketika saya tawari, saat itu juga ada nenek saya. Dia (SDH) maupun nenek saya tidak berkeberatan," ujarnya.

Kepada Lia, SDH mengaku butuh uang Rp 800 ribu untuk biaya seragam sekolah. Saat SDH menyanggupi tawaran, Lia pun menghubungi Hasan. Dari situ, ternyata Hasan tidak ingin sekadar mengajak SDH menemani karaoke. Dia ingin mengajak SDH berkencan di hotel. ABG itu pun diajak ke Hotel Pasar Besar. Sebelum masuk pelataran hotel, di dalam mobil, SDH diajak nikah.

Pernikahan itu disebut SDH juga melibatkan modin. Namun, dia tidak ingat apa saja tata cara pernikahan kala itu karena dirinya memang nonmuslim. ABG lugu itu pun menganggap pernikahan tersebut hanya main-main. Karena itu, dia sampai sekarang tidak risau dengan statusnya meski Hasan tidak pernah menceraikan.

"Memang ada perempuan yang dikencani Pak Ihsan (panggilan Hasan di kalangan ABG) yang diceraikan. Namun, ada juga yang tidak diceraikan seperti keponakan saya," kata Lia.

Dari dua mucikari itu, polisi masih menelusuri adanya pemasok perempuan lain ke Hasan.

"Kami menduga dua mucikari tersebut bukan satu-satunya yang menyediakan perempuan kepada tersangka. Kami masih menelusuri adanya keterkaitan mucikari lain," tegas Kanit Kejahatan Umum (Jatanum) Satreskrim Polrestabes Surabaya Iptu M.S. Feri.

Dugaan yang disampaikan alumnus Akpol 2007 itu, antara lain, didasarkan pada pengakuan Lia yang mengenal Hasan dari seorang temannya sesama mucikari.

"Bisa jadi, dari mucikari lain, tersangka tidak menemukan perempuan yang dia inginkan, sehingga mencari ke mucikari lain lagi," katanya.

Mengenai modin, Feri menyatakan sudah mengantongi identitasnya. Dia yakin dalam waktu dekat bisa menemukan. "Doakan saja. Yang pasti, identitasnya sudah kami dapat," ujar perwira polisi asal Magelang itu. [rob]

Polsek Hamparan Perak Tangkap Remaja Diduga Geng Motor

Sebelumnya

Anak Dan Ayah Keroyok Warga Hingga Tewas Di Medan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Kriminal