Proses penyelesaian pembangunan berbagai fasilitas sektor privat (pelengkap) Bandar Udara Internasional Kualanamu seperti, gedung administrasi, gedung perkantoran kargo, gedung peralatan, masjid dan stasiun kereta api terus berjalan.
"Terminal penumpang pada prinsipnya sudah siap, semua peralatan pendukung sudah tersedia tinggal dipasang saja saat beroperasi nanti," kata Deddy Lumbantoruan, Kasie Teknik Elektronika PT Angkasa Pura II Cab. Polonia Medan, di Medan, awal pekan lalu
Gedung terminal penumpang yang juga merupakan bagian dari sektor privat sebetulnya hampir selesai secara keseluruhan. Namun mengingat penundaan operasional bandara, berbagai peralatan yang seharusnya ada pada terminal tersebut seperti peralatan check in, peralatan security bandara, fasilitas tunggu tidak dipasang.
Sementara itu fasilitas sektor publik yang meliputi landasan pacu (run way), taxiway, apron, fasilitas navigasi, stasiun pemadam kebakaran, stasiun radar, stasiun kelistrikan semuanya sudah selesai.
Pembangunan sektor publik sepenuhnya didanai APBN Kementerian Perhubungan dengan total nilai sekitar Rp 3,4 triliun, yang dialokasikan secara bertahap sejak tahun 2007.
Untuk pembiayaan sektor privat merupakan investasi dari PT (Persero) Angkasa Pura II selaku operator, yang sampai dengan tahun 2013 telah mengalokasikan dana sebesar lebih kurang Rp. 1,3triliun.
Termasuk yang menjadi bagian pembiayaan oleh PT (Persero) AngkasaPura II ini adalah stasiun kereta api, sehingga nantinya Bandar Udara Kualanamu merupakan yang bandara pertama yang dibangun sekaligus dilengkapi dengan akses transportasi kereta api.
Saat ini progress pembangunan stasiun kereta api mencapai sekitar 75-80 %, dengan pekerjaan yang masih harus diselesaikan meliputi atap dan finishing. Stasiun ini nantinya akan menghubungkan Bandara Kualanamu dengan Stasiun Besar Medan dengan lintasan rel sepanjang 29 kilometer. [rob]
KOMENTAR ANDA