MBC. Sikap protes terharap rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama setelah rapat koordinasi para menteri dengan gubernur se-Indonesia, 16 April lalu terus mengalir.
Kali ini, pihak yang menolak rencana pemerintah itu adalah Majelis Pekerja Buruh Indonesia(MPBI). MPBI merupakan asosiasi dari berbagai serikat buruh, yang beranggotakan empat juta buruh.
"Rencana menolak kenaikan harga BBM ini akan juga ditentang pada aksi May Day," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal sesaat lalu Kamis, (18/4/2013).
Kata Iqbal, buruh menolak rencana ini karena pemerintah tidak memberi jaminan bahwa biaya yang lain tidak naik seiring dengan kenaikan harga BBM.
"Apakah ada jaminan ongkos angkot dan ojek tidak naik? Apakah ada jaminan harga barang tidak naik? Apakah ada jaminan harga sewa rumah buruh tidak naik? Apakah pengalihan subsidi BBM untuk menjalankan jaminan kesehatan seluruh rakyat? Apakah ada jaminan sekolah gratis sampai SMA? Semua tidak jelas," tegas Iqbal seperti dilansir Rakyat Merdeka Online.
Karena tidak ada jaminan, ungkap Said, maka gerakan buruh selalu akan berjuang untuk tidak boleh ada pengurangan subsidi negara yang berdampak pada kesejahteraan rakyat dan buruh. [ans]
KOMENTAR ANDA